Peristiwa & Hukum

Ratusan Anak di Tapin Terserang DBD, 3 Pasien Meninggal Dunia

Sejak Oktober tahun lalu, kasus demam berdarah dengue (DBD) Kabupaten Tapin serang ratusan anak, tiga pasien meninggal dunia.

Featured-Image
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Satu Sanggul Rantau, Dokter Millhan saat memeriksa pasien dirawat. Foto - Istimewa.

bakabar.com, RANTAU - Sejak Oktober tahun lalu, kasus demam berdarah dengue (DBD) Kabupaten Tapin serang ratusan anak, tiga pasien meninggal dunia.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Satu Sanggul Rantau, Dokter Millhan mengatakan kasus demam berdarah yang masuk dimulai pada Oktober dan terus meningkat drastis hingga Desember. 

"Untuk demam berdarah Oktober ada 35, November naik jadi 61. Sedangkan Desember meningkat sekali ada 193, saat terjadi tren peningkatan ada tiga kematian," ungkapnya. 

"Ada tiga kematian, rata-rata karena keterlambatan datang dan ada juga pasien minta pulang padahal belum saat nya pulang," lanjutnya.

Dokter Milhan menyayangkan banyaknya kasus demam berdarah kota Bumi Ruhui Rahayu ini. Ia menganggap adanya kasus kematian, maka masuk berstatus kejadian luar biasa.

Ia menyarankan untuk semua masyarakat apabila ada gejala panas yang mengarah ke DBD agar langsung di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. 

"Memang faktor keterlambatan datang dibiarkan panas di rumah dan tak diobati sampai beberapa hari akhirnya terlambat," ungkapnya. 

Ia mengatakan per hari ini tersisa 13 pasien yang masih dalam perawatan di RSUD Datu Sanggul Rantau. Semuanya didominasi kelompok anak-anak umur di bawah usia 14 tahun.

"Kondisinya bervariasi, intinya sebagian besar yang dirawat kondisinya baik. Kami terus memantau dan memberikan perawatan yang optimal kepada pasien DBD," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Tapin, Puji Winarta mengatakan bahwa kasus DBD tersebar di beberapa puskesmas di Tapin.

Untuk di Puskesmas Tapin Utara sebanyak 23 kasus DBD, Puskesmas Bakarangan 21 kasus, Puskesmas Lokpaikat dengan 18 kasus, Puskesmas Banua Padang dengan 14 kasus, dan Puskesmas Tambaruntung dengan 6 kasus.

Adapun di Puskesmas Hatungun dan Puskesmas Binuang dengan masing-masing 5 kasus. Sedangkan di Puskesmas Tambarangan ada 2 kasus, dan Puskesmas Margasari dan Puskesmas Salam Babaris masing-masing 1 kasus.

Hanya Puskesmas Piani dan Puskesmas Baringin yang tidak ada kasus DBD.

Baca Juga: 3 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes HSS Lakukan Upaya Pencegahan

Baca Juga: Kabupaten Tapin Berduka, Pambakal Isah Tutup Usia

Editor


Komentar
Banner
Banner