bakabar.com, MARABAHAN – Penghargaan di bidang pembangunan berbasis anak berupa Kabupaten Layak Anak (KLA), akhirnya sampai juga Barito Kuala.
Penghargaan diterima Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Gedung Kemen-PPPA Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (12/10).
“Atas nama pemerintah dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian predikat ini,” ungkap Noormiliyani.
Adapun level penghargaan yang diterima Batola adalah pratama. Oleh karena itu, Noormiliyani menargetkan pencapaian berikutnya adalah level madya, hingga bahkan nindya.
“Sesuai petunjuk dari Kemen-PPPA, paparnya, terdapat beberapa yang harus menjadi perhatian agar Batola bisa naik level,” papar Noormiliyani.
“Salah satunya inovasi yang signifikan seperti desa percontohan pemenuhan hak wanita dan anak, serta kepala desa perempuan,” sambungnya.
Khusus persyaratan kepala desa perempuan, pencapaian Batola sudah menyentuh angka 6,7 persen.
“Bahkan sesuai Indeks Pembangunan Gender (IPG), keterwakilan perempuan di Batola sudah baik,” timpal Hj Harliani, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PPA (DPPKBP3A).
“Bukan hanya kepala desa, sudah banyak perempuan di Batola yang menduduki jabatan di BPD, DPRD dan kepala SKPD,” imbuhnya.
Pemerintah Pusat melalui Kemen-PPPA melaksanakan pemberian penghargaan Kota Layak Anak (KLA) sejak Juli 2021.
Akhirnya terdapat 275 daerah yang mendapatkan penghargaan, 10 di antaranya berada di Kalimantan Selatan.
Selain Barito Kuala, daerah lain di Kalsel yang menerima penghargaan pratama adalah Banjar, Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah dan Balangan.
Sedangkan kategori nindya diraih Banjarmasin, Banjarbaru, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, dan Tabalong.
