bakabar.com, BANJARMASIN - Raffi Ahmad mengaku terlibat dalam acara relawan Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Acara tersebut mendapatkan sorotan dari banyak pihak.
Di Instagram, Raffi Ahmad menyebut RANS terlibat dalam gelaran itu. Ia mengatakan perusahaannya itu adalah pihak yang membuat gelaran bertajuk Nusantara Bersatu digelar.
"Alhamdulillah 150 ribu orang datang, RANS yang bikin, keren!" kata Raffi Ahmad.
"Nusantara bersatu mantap untuk Pak Presiden," kata Raffi sambil mengacungkan jempol.
Baca Juga: Erick Thohir Jawab Kritik soal Acara Relawan: Pak Jokowi 2 Kali ke Cianjur
Raffi Ahmad menyebut acara itu lebih dari Piala Dunia yang sedang berlangsung di Qatar.
"Ini lebih dari Piala Dunia, guys," kata Raffi.
Dalam keterangan video tersebut, Raffi mengaku bangga atas keterlibatan RANS dalam acara tersebut.
"Nusantara Bersatu alhamdulillah 150-200 ribu yang hadir untuk Presiden Jokowi, keren dan bangga RANS berkesempatan menjadi bagian untuk kesuksesan acara ini," ucapnya.
View this post on Instagram
Namun sayang, acara tersebut menuai kritik dari...
Acara Relawan Jokowi Tuai Kritik
Sayangnya, beberapa pihak mengkritik acara tersebut, salah satunya Mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jay Octa yang menilai tidak etis menyelenggarakan acara itu di tengah suasana duka gempa Cianjur.
"Menolak diadakannya acara foya-foya, ketika rakyat masih berduka. Duka pandemi, duka obat anak, duka bencana, duka kelaparan akibat 3 tahun tidak bisa bekerja dan PHK" kata Jay dalam keterangan tertulisnya, melansir DetikHot, Selasa (29/11).
Kritik juga datang dari Anggota DPR RI Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus. Dia mengecam acara relawan yang dihadiri Jokowi. Dia menilai acara yang digelar relawan itu hanya merendahkan kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Saya minta jangan lagi menjebak Pak Jokowi, beliau Presiden RI dan bukan presiden relawan. Jangan demi ambisi kekuasaan dan materi, para relawan melakukan manuver-manuver yang di luar ruang lingkupnya sehingga malah merugikan kewibawaan Pak Jokowi," kata Deddy Sitorus.