Nilai Tukar Rupiah

Rabu Pagi, Rupiah Menguat Seiring Ekspektasi Suku Bunga Fed

Nilai tukar (kurs) rupiah menguat empat poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.572 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

Featured-Image
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat empat poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.572 per dolar AS. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat empat poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.572 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.576 per dolar AS. Penguatan rupiah seiring ekspektasi suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed) akan lebih moderat.

Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto memperkirakan terjadinya peluang penguatan rupiah hari ini. "Dengan harapan bahwa kenaikan suku bunga AS ke depan akan lebih moderat," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/01).

Sementara itu, mayoritas pelaku pasar saat ini berekspektasi The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan awal Februari mendatang. Di tahun lalu, bank sentral sempat melakukan kenaikan suku bunga secara agresif yang menopang penguatan dolar AS secara signifikan.

"Pasar juga menanti data CPI AS yang akan dipublikasikan besok. Konsensus menyebutkan inflasi CPI AS akan turun jadi 6,5 persen dari 7,1 persen," ujar Rully.

Sejumlah pelaku pasar sengaja menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS minggu ini untuk melihat apakah itu akan mengkonfirmasi bahwa inflasi di Negeri Paman Sam mulai melambat.

Ketua The Fed Jerome Powell saat berada di diskusi panel di Stockholm (Swedia) semalam tidak memberikan petunjuk kebijakan apa pun. Sementara pejabat The Fed lainnya mengatakan langkah bank sentral akan sangat bergantung pada data.

Pada Selasa (10/1) lalu rupiah melemah 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.576 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.568 per dolar AS.

Editor


Komentar
Banner
Banner