Borneo Hits

Puncak Musim Hujan di Kalsel Bervariasi, Banjarbaru Diprediksi November 2025

BMKG Kalimantan Selatan memprediksi puncak musim hujan di sejumlah wilayah Kalsel akan berlangsung pada waktu yang bervariasi

Featured-Image
Forecaster Iklim BMKG Kalsel, Mustika Wiratri saat menjelaskan terkait prediksi puncak musim penghujan. Foto: bakabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan memprediksi puncak musim hujan di sejumlah wilayah  akan berlangsung dalam waktu yang berbeda-beda.

Khusus di Banjarbaru, puncak musim hujan diperkirakan tiba November 2025 mendatang.

“Kalau puncak musim hujan memang bervariasi. Tidak merata untuk daerah di Kalsel,” jelas Forecaster Iklim BMKG Kalsel, Mustika Wiratri, Rabu (24/9).

Kemudian wilayah barat Pegunungan Meratus sebagian besar diprediksi menghadapi puncak musim hujan mulai November. Sementara daerah selatan Tabalong dan sebagian Balangan baru mengalami musim hujan mulai Desember.

“Untuk bagian timur Kalsel, puncak musim hujan bisa berlangsung lebih panjang mulai Desember hingga Mei. Intensitas tertinggi terjadi sepanjang Mei, terutama wilayah pesisir,” beber Mustika.

BMKG mencatat beberapa wilayah sudah lebih dulu memasuki musim hujan. Pulau Laut dan Pulau Sebuku di Kotabaru mulai diguyur sejak Agustus. Sementara Kotabaru daratan dan Tanah Bumbu bagian utara mengalami musim hujan di awal September.

Adapun Banjarbaru bersama Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara bagian utara, Hulu Sungai Selatan bagian timur, Kabupaten Banjar bagian timur, serta Tanah Laut bagian barat mulai memasuki musim hujan di pertengahan September.

Disusul akhir September di Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan bagian barat, sebagian Tapin, Barito Kuala, Banjarmasin, sebagian kecil Banjarbaru bagian utara, dan beberapa bagian Tanah Laut.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir akibat curah hujan hujan.

"Hal yang terpenting adalah mewaspadai perkembangan musim. Lahan perlu dipersiapkan, termasuk infrastruktur dan tata kelola lahan untuk menghadapi puncak musim hujan,” imbau Mustika.

“Jangan lupa selalu mengakses informasi cuaca. BMKG memberikan peringatan tentang curah hujan dan cuaca ekstrem,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner