bakabar.com, BANJARMASIN - Puluhan warga Alalak Utara RT 07 dan RT 08, Banjarmasin Utara, diserang penyakit Scabies.
Berdasarkan informasi dihimpun bakabar.com, sedikitnya 38 warga terjangkit penyakit kulit ini.
Selain warga, setidaknya 36 dari 186 siswa SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin juga menderita penyakit tersebut.
Baca Juga: Mengenal Scabies, Penyakit yang Serang Warga-Siswa SD di Alalak Utara Banjarmasin
"Paling banyak siswa kelas 4 dan kelas 5," ucap Kepala Sekolah SDN 3 Alalak Utara Banjarmasin, Nurul Fajriah, Rabu (16/10).
Baca pertama kali terdeteksi di halaman berikutnya...
Nurul Fajriah mengatakan, peserta didiknya pertama kali menderita Scabies sejak dua bulan lalu.
Waktu itu, kata Nurul, ada penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Alalak Tengah di SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin.
Saat melakukan pemeriksaan terhadap para siswa, rupanya diketahui ada yang mengeluhkan gatal-gatal.
"Kendati begitu belum ada kepastian soal penyakit tersebut," katanya.
Beberapa waktu kemudian, dokter dari Puskesmas Alalak Tengah kembali datang dan memeriksa penyakit gatal yang dialami sejumlah siswa SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin.
"Rupanya benar [Scabies]," ungkapnya.
Baca Juga: Warga Banjarmasin Wajib Tahu, Nih Tips Mencegah Penularan Scabies!
Adapun gejala yang dialami yakni gatal-gatal, kemerahan, bentol di kulit hingga berair.
Akibatnya, para siswa sempat kesulitan untuk makan, menulis hingga berjalan karena Scabies.
Namun demikian, sebagian besar dari anak-anak itu sudah memasuki fase penyembuhan usai gatal di tubuhnya diberikan obat salep.
Akan tetapi, menurutnya, kekhawatiran jika penyakit tersebut menular ke anak yang lain masih terus menghantui.
"Iya, ada kekhawatiran. Kami minta tolong kepada pihak puskesmas untuk segera mengatasi ini," tuturnya.
Baca kesaksian warga di halaman berikutnya...
Warga lain di kawasan tersebut, Diana (42) mengungkapkan hal berbeda. Menurutnya penyakit gatal-gatal sudah menyerang pasca-terjadinya banjir besar pada awal tahun 2021.
"Sehabis itu sudah mulai gatal-gatal," ungkapnya.
Diana bilang, anggota keluarganya sendiri sudah ada lima orang yang mengalami penyakit Scabies.
"Kadang sembuh, kadang muncul lagi. Tidak pernah benar-benar hilang," bebernya.
Apakah penyebab penyakit Scabies itu dikarenakan pemakaian air sungai?
Sepertinya tidak, sebab sebagian besar warga di kawasan tersebut sudah menggunakan air ledeng.
Pasca-terungkap ada penyebaran penyakit Scabies, Dinas Kesehatan Banjarmasin sendiri baru satu kali melakukan penyuluhan dan pengobatan Scabies di kawasan tersebut. Yakni, pada hari Selasa 15 November 2022.