Kalsel

Puluhan Sekolah Sampaikan Laporan ke Disdik Kalsel, Siap Belajar Tatap Muka?

apahabar.com, BANJARBARU – Sekolah tatap muka sudah di depan mata. Di Kalimantan Selatan (Kalsel), puluhan sekolah…

Featured-Image
Ilustrasi belajar tatap muka. Foto-detik.com

bakabar.com, BANJARBARU – Sekolah tatap muka sudah di depan mata. Di Kalimantan Selatan (Kalsel), puluhan sekolah sudah melaporkan kesiapannya untuk menyambut proses belajar mengajar yang nyaris hilang satu tahun belakangan.

Dari 354 SMA, SMK, serta SLB di Banua, 78 di antaranya sudah melaporkan kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, M Yusuf Effendi, mengatakan bahan persiapan yang diserahkan satuan pendidikan berisikan tentang syarat-syarat pelaksanaan PTM.

“Seperti persetujuan orang tua, kesiapan prokes yang ketat dan keterangan dari Satgas Covid-19 mengenai posisi sekolah berada dalam zona apa,” ujarnya Kamis (29/4).

Laporan persiapan dari sekolah, kata dia, akan dibahas bersama Satgas Covid-19 untuk menentukan layak atau tidaknya pembelajaran tatap muka dilaksanakan.

“Kalau memenuhi syarat, silahkan sekolah buka. Tapi kalau belum, jangan dulu,” tambahnya.

Menurut Yusuf keselamatan peserta didik dan guru adalah hal yang utama. Karenanya, sekolah yang belum siap disarankan untuk tidak memaksa menggelar PTM.

Yusuf menerangkan sekolah yang ingin menggelar PTM harus melihat zonasi permukiman siswa, guru, dan tenaga pendidik. Kalau berada di zona hijau dan kuning, PTM bisa dilaksanakan.

“Tapi jika zona merah dan orange, sekolah tidak dibolehkan buka,” beber dia.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Banjarbaru, Finna Rahmiati, sedang melakukan sejumlah persiapan agar sekolahnya bisa melaksanakan PTM.

Di antaranya mempersiapkan perangkat protokol kesehatan serta membuat kesepakatan dengan komite sekolah dan orang tua siswa.

“Untuk persetujuan orang tua, habis lebaran nanti baru kami bagikan ke orang tua. Jadi belum tahu berapa banyak yang setuju pelaksanaan belajar tatap muka,” ucapnya.

Namun, kata dia, kalau pun ada yang tidak setuju, orang tua boleh meminta anaknya tetap belajar secara daring.

“Sesuai kesepakatan komite, tahun ajaran baru nanti sekolah akan dibuka. Tapi bagi orang tua yang tidak setuju, anaknya boleh tetap ikut belajar online,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Sekolah SMA 2 Banjarbaru, Ihsan Wasesa, menyebut pihaknya sudah siap menggelar PTM dengan tiga syarat dari Disdik Kalsel.

“Sudah siap, tapi mungkin kita terapkan di tahun ajaran baru nanti,” ucap Kepsek SMA 2 Banjarbaru.

Ketiga syarat itu, kata Ihsan, sudah disiapkan dengan detail. Terkait syarat pertama, pihaknya sudah membicarakannya dengan para orang tua siswa.

Sebelumnya, Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Setelah Vaksinasi Covid-19 dikeluarkan, Selasa (30/3) lalu.

Empat menteri yang meneken SKB itu yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.



Komentar
Banner
Banner