bakabar.com, JAKARTA - Banyaknya bus Transjakarta yang tidak beroperasi teronggok di pool Transjakarta Pinang Ranti. Hal ini memantik atensi masyarakat.
Hal tersebut diketahui lantaran salah satu cuitan tweeter dilengkapi foto, yang diunggah akun @calone perpal.
Dalam postingan tersebut terlihat deretan bus Transjakarta terparkir berderet di lokasi sebuah pool Transjakarta. Postingan tersebut langsung mendapat perhatian dari anggota DPRD DKI Jakarta.
Baca Juga: Jelang PSIS Semarang Vs Persija Jakarta, Kedua Pelatih Ingin Tebus Hasil Buruk di Laga Sebelumnya
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Eneng Maliyanasari mengatakan informasi itu harus ditandaklanjuti mengingat bus-bus yang terparkir di lokasi tersebut merupakan aset negara.
"Dari informasi yang beredar bus-bus tersebut bermerek Scania dan Mercedes Benz yang dibeli tahun 2018, jadi masih relatif baru. Itu adalah aset negara yang dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Jika dibiarkan menganggur, maka akan rusak, yang akhirnya menjadi kerugian negara," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Eneng Maliyanasari, Rabu (14/12).
Eneng kembali menjelaskan postingan tersebut tentu sangat mengganggu masyarakat karena mereka setiap hari harus berjuang, berdesak-desakan dalam Transjakarta, sementara ada puluhan armada yang terparkir di Jakarta Timur.
"Masyarakat juga dirugikan karena harus lama menunggu dan berdesak-desakan saat jam sibuk akibat jumlah bus masih kurang. Transjakarta dan Dinas Perhubungan perlu menjelaskan hal ini kepada publik," ujar Eneng.
Baca Juga: Kembali Makan Korban, 2 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Tol Cipali
Berkaitan dengan masalah itu, DPRD DKI Jakarta akan meminta agar Gubernur DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) dan manajemen Transjakarta.
"Pak Gubernur dapat menurunkan Inspektorat untuk melakukan investigasi, sehingga kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan apakah ada kerugian negara atau tidak," ucap Eneng.
Dalam postingan itu, akun tweeter calone perpal berkomentar bahwa masalah tersebut perlu diaudit secara terbuka karena puluhan bus low deck itu hanya terparkir sementara penumpang membludak setiap hari.
"Audit saja dengan ATPM, biar fair mangkrak kenapa & perawatan dari ATPM masih berlangsung atau diputus jadi maintinance swakelola TJ," cuitnya.