Sport

Prestasi PON Menurun, Ketua KONI Kalsel Terpilih Siap Evaluasi

apahabar.com, BANJARMASIN – Terpilih kembali sebagai ketua umum KONI Kalimantan Selatan, Bambang Heri Purnama siap melakukan…

Featured-Image
Bambang Heri Purnama kembali terpilih menjadi ketua umum KONI Kalimantan Selatan. Foto: apahabar.com/Riyad Dafhi

bakabar.com, BANJARMASIN – Terpilih kembali sebagai ketua umum KONI Kalimantan Selatan, Bambang Heri Purnama siap melakukan evaluasi besar, seiring penurunan prestasi di PON 2021.

Bambang terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musoprov) Kalsel 2021 di Hotel Best Western Banjarmasin, Senin (20/12) malam.

Meski demikian, segudang evaluasi menanti KONI Kalsel, khususnya soal prestasi olahraga yang menyisakan catatan merah.

Terlebih di PON XX Papua 2021, Kalsel hanya mampu finis di peringkat 22 dengan membawa 4 emas, 9 perak dan 12 perunggu.

Terjadi penurunan prestasi yang cukup signifikan dibanding PON XIX 2016 di Jawa Barat. Kalsel berada peringkat 16 dengan raihan 9 emas, 10 perak dan 18 perunggu.

Namun kalau dirunut lebih jauh, Kalsel pernah meraih emas paling sedikit sepanjang partisipasi di PON sejak 1957.

Kalsel tercatat hanya meraih 3 emas, 6 perak dan 8 perunggu di PON X 1981. Imbasnya posisi Bumi Lambung Mangkurat terlempar ke urutan 16 dari 27 provinsi.

Kemudian ketika masih diikuti 26 provinsi di PON 1969, Kalsel hanya meraih 2 emas, 4 perak dan 6 perunggu, tapi dapat menembus peringkat 7.

Sementara pencapaian terbaik Kalsel disebut-sebut terjadi di PON XIV Jakarta 1996. Kalsel menempati peringkat 10 dari 27 provinsi dengan perolehan 13 emas, 10 perak dan 8 perunggu.

“Soal prestasi Kalsel, kami akan melakukan introspeksi. KONI Pusat juga menyebut bukan Kalsel saja yang menurun. Namun di Kalimantan, Kalsel tetap urutan kedua,” papar Bambang.

“Namun memang terdapat beberapa daerah dengan anggaran yang cukup, bisa berhasil banyak meraih medali emas,” lanjutnya.

Menghadapi periode pengabdian 2021-2025, Bambang menginginkan seluruh organisasi cabang olahraga tak perlu lagi berbicara masa lalu, tapi mengeluarkan kemampuan terbaik menghadapi PON selanjutnya.

“Target selanjutnya adalah PON XXI Aceh dan Sumatera Utara 2024. Fokus KONI Kalsel adalah cara meningkatkan prestasi atlet agar lebih baik dibanding PON 2021,” tegas Bambang.

Anggaran Porprov 2022

Terkait upaya peningkatan prestasi di PON 2024, KONI Kalsel juga akan membahas ulang penganggaran pelaksakaan Porprov XI Hulu Sungai Selatan 2022.

Diketahui anggaran hibah dari Pemprov Kalsel untuk penyelenggaraan Porprov 2022 hanya sebesar Rp2,5 miliar.

Padahal untuk penyelenggaraan Porprov 2017 di Tabalong, dana yang dihibahkan Pemprov Kalsel mencapai Rp10 miliar.

“Apakah Rp2,5 miliar itu cukup? Saya rasa dana itu tidak cukup. Makanya kami akan menghadap kepada Gubernur Kalsel untuk membicarakan hal tersebut,” tegas Bambang.

“Terlebih dalam penyelenggaraan Porprov 2017, Tabalong sebagai tuan rumah justru dibantu Pemprov Kalsel sebesar Rp10 miliar,” imbuhnya.

Seandainya pembicaraan ulang dengan Pemprov Kalsel menemui jalan buntu, KONI Kalsel berencana mencari pihak ketiga.

“Kemajuan dalam olahraga itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Butuh kerja bersama, masukan dan kritikan. Namun yang pasti, kritikan juga harus membangun,” urai Bambang.

“Tentang kepengurusan baru, kami tidak banyak berubah. Hal yang terpenting adalah kepengurusan baru tetap enerjik dan kami puyn akan mengubah teknik,” tandasnya.

INFOGRAFIS: Perolehan Medali PON Kalsel dari Tahun ke Tahun



Komentar
Banner
Banner