bakabar.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo menilai Bandar Udara Toraja di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dan Bandar Udara Pantar di Alor, Nusa Tenggara Timur, dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi.
“Semoga dua bandara ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja dan memicu, menghidupkan sentra-sentra ekonomi baru,” ujar Presiden di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (18/03).
Hal itu disampaikan Presiden dalam peresmian Bandara Toraja dan Pantar di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang disaksikan secara virtual di Jakarta.
Jokowi menyampaikan dengan dibukanya Bandara Toraja, maka konektivitas akan semakin baik serta pariwisata berkembang.
“Nanti, dari Makassar, Bali, Jakarta, Bandung, bisa langsung ke Tana Toraja melihat Kete Kesu, Pango-Pango. Saya sendiri pernah ke sini sekali, tapi belum pernah melihat ini semua,” jelasnya.
Sementara keberadaan Bandara Pantar, kata Presiden, sangat penting apabila cuaca kurang bersahabat bagi transportasi laut.
Proyek pembangunan bandara itu disebut menghabiskan anggaran sekira Rp800-an miliar.
Jokowi menuturkan proyek itu menghabiskan anggaran ratusan miliar karena harus memotong 3 bukit dengan membuang 6 juta meter kubik tanah untuk membangun landasan pacu (runway) sepanjang 2 Km.
Nantinya, keberadaan bandara itu akan memangkas waktu perjalanan warga setempat ke ibu kota Makassar yang biasanya mencapai 9 jam lewat darat.