bakabar.com, PELAIHARI - Sepandai-pandainya kebohongan, pasti terungkap juga. Mengaku dibegal, Eriska Amelia (19) terpaksa ditangkap aparat kepolisian Tanah Laut.
Pasalnya, polisi menemukan fakta jika laporan perampokan yang dibuat oknum pegawai koperasi tersebut hanya bohong belaka. Sebelumnya, Eriska mengaku menjadi korban perampokan di kawasan PTPN XII, Desa Tebing Siring, Bajuin, Tanah Laut, Senin lalu (21/11).
Belakangan terungkap, warga Perintis Pelaihari tersebut membuat laporan palsu. Untuk menguatkan kebohongannya, bersama saksi seorang pedagang sayur ke polisi setelah menghilangkan uang kantor senilai Rp1,25 juta.
"Jadi yang di-prank [dibohongi] itu ialah warga, bukan kami. Begini, yang berusaha dia kelabui itu warga semua. Polsek Pelaihari berhasil membongkar kebohongannya," jelas Kapolsek Pelaihari Ipda May Felly Manurung kepada bakabar.com, Jumat (2/12).
Saat itu Eriska mengaku dibegal hingga tas miliknya yang berisikan uang kantor senilai Rp 1,25 juta dirampas dua orang tak dikenal menggunakan senjata tajam.
Di jalan, dia disetop dua orang dengan menggunakan sepeda motor di persawitan PTPN. Satu orang bawa pisau, satu orang menarik tasnya. "Dia kan pegawai koperasi tuh. Nah dia bawa uang tagihan," jelasnya.
Pengakuan Eriska sebelumnya kepada polisi, sempat terjadi tarik menarik antara korban dengan pelaku. Namun pelaku berhasil kabur membawa uang Eriska saat seorang tukang sayur bernama Salman melintas di lokasi kejadian.
Pada saat tarik-tarikan, paman sayur melintas. Lalu dua orang itu bergegas pergi dan mengambil amplop yang ada uangnya Rp 1,250 juta. "Oleh karena itu dia nangislah, ditemukan oleh warga," cerita Felly.
Tak disangka, insiden yang dialami Eriska itu viral di media sosial. Polisi yang mendapat laporan tersebut dari korban kemudian melakukan penyelidikan.
Hingga pada Rabu (29/11), polisi berhasil mendapatkan keterangan saksi di lokasi kejadian. Pihaknya berusaha mencari saksi siapa yang lewat dan ternyata ada tiga orang yang menyaksikan kejanggalan perempuan ini.
"Jadi tiga orang dalam satu mobil ini melihat perempuan ini awalnya setop di pintu gerbang masuk desa, buka tas dan amplop saat melewati perempuan ini," jelasnya.
"Tidak jauh dari Eriska lewat tukang sayur lagi mungutin uang yang tercecer di jalan," cerita kapolsek.
Saat rekonstruksi ulang, banyak kerancuan. Eriska tersudut. Banyak keterangannya yang tak sesuai keterangan.
"Akhirnya tukang sayur kami saksikan fakta-faktanya bahwa dia ada memungut uang. Dan akhirnya dia mengaku," ujarnya.
Fakta yang sebenarnya Eriska menjatuhkan uang. Ditemukan Salman selaku tukang sayur. Namun saat Salman mengembalikan, uang yang ditemukan tak seluruhnya ditemukan saat didapati oleh Salman.
Karena takut dipecat buntut uangnya hilang, Eriska akhirnya berbohong. Dan yang memiliki ide cerita dibegal itu adalah si tukang sayur. Yang berusaha menolong Eriska agar tidak dipecat.
Keduanya sudah mengklarifikasi. Serta meminta maaf atas kebohongan yang dilakukan. "Keduanya kita lakukan hukuman tindak pidana ringan agar tidak mengulangi kembali,"tandasnya.
"Juga kami viralkan balik karena ini menyangkut nama baik keamanan dan ketertiban di wilayah Pelaihari," jelasnya.
"Seolah-olah kamtibmas di Pelaihari ini rawan sekali," kesal Felly.