bakabar.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan, Kaltim, akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (11/10) depan.
PTM digelar Menyusul turunnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Balikpapan ke level 2.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Balikpapan, Muhaimin usai rapat khusus di Aula Pemkot Balikpapan pada Selasa (5/10) sore, mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan teknis pelaksanaan PTM tersebut.
“Tadi sudah disampaikan oleh Wali Kota kita di izinkan untuk melaksanakan PTM terbatas. Nanti insya Allah, kita sedang mempersiapkan secara lebih teknis dan spesifik lagi edaran wali kota yang disampaikan hari ini terkait dengan PPKM Level 2. Nanti Disdik akan mengatur lebih detail,” ujarnya kepada bakabar.com, Selasa.
Teknis pelaksanaan PTM sendiri digelar dengan beberapa catatan, sesuai hasil dari evaluasi simulasi yang sebelumnya pernah digelar.
Terdapat enam poin penting yang menjadi catatan Disdik untuk menggelar PTM di masing-masing sekolah.
Yang pertama ialah kapasitas siswa yang mengikuti pembelajaran dimulai bertahap yakni 50 persen. Kedua, jadwal masuk sekolah hanya dua hari dalam seminggu.
“Dilaksanakan di masing-masing kelas di SD dan SMP itu seminggu dua kali. Misalnya kelas 1 dan 2 itu hari Senin dan Selasa, nanti kelas 3 dan 4 nya hari Rabu dan Kamis, jadi seminggu dua kali,” paparnya.
Ketiga, waktu pelaksanaan PTM maksimal selama dua jam untuk Sekolah Dasar (SD) dan tiga jam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keempat, mengombinasikan antara daring dan luring.
“Jadi ada yang mereka daring ada yang lainnya luring,” tambahnya.
Kelima, pihak sekolah diminta memaksimalkan tugas dan fungsi Satgas Covid-19 yang telah dibentuk. Dan yang keenam yakni tetap mengutamakan persetujuan dari orang tua murid bahwa anaknya bersedia belajar tatap muka di sekolah.
“Yang lebih penting itu tetap harus ada persetujuan orang tua. Jadi sekolah-sekolah itu sudah menyiapkan angket untuk melaksanakan PTM sebelum mendapatkan surat ini,” jelasnya.
Ditanya apakah PTM bisa ditunda bila status PPKM di Balikpapan kembali naik level, Muhaimin mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi.
Hanya saja pihaknya tetap mengikuti instruksi menteri dalam negeri serta surat edaran dari Wali Kota.
“Jangankan begitu, pada saat pembelajaran nanti ada yang positif itu kita hentikan dulu selama dua minggu,” pungkasnya.
Untuk diketahui cakupan vaksinasi siswa SMP di Balikpapan mencapai 64 persen.