Di Kota Idaman, untuk kesekian kalinya sejumlah pelaku prostitusi dari beragam daerah diamankan.
12 pelaku yang diamankan terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan. Ironisnya, 6 di antara mereka masih berstatus di bawah umur. Bahkan salah satu di antaranya tengah hamil enam bulan.
Prostitusi Online di Banjarmasin Seret Anak-Anak, Sudah Puluhan Remaja Terjaring!
Mereka semua diamankan oleh tim unit kecil lengkap Sabhara Polres Banjarbaru yang merazia indekos di kawasan Guntung Paring.
Minggu 20 Juni sekitar pukul 00.30 mereka semua dipergoki berada di dalam satu kamar.
“Enam yang diamankan statusnya pelajar. Ngakunya warga Tanah Laut, ada juga yang dari Barito Kuala, dan Banjar,” ujar Kasubag Humas Polres Banjarbaru AKP Tajudin Noor kepada bakabar.com.
Penangkapan tersebut, kata Tajudin, berkat laporan masyarakat di telepon 110, dan aplikasi cegah kejahatan dan gangguan keamanan dan ketertiban (Cangkal).
Usai diamankan, mereka yang masih di bawah umur dititipkan ke rumah singgah milik Dinas Sosial Banjarbaru. Salah satu anak, buka-bukaan mengenai alasannya terjerumus ke bisnis prostitusi online.
“Orang tua ulun (saya) sakit-sakitan. Ulun yang menafkahi. Lalu, ulun juga punya anak kecil, bapaknya tidak bertanggung jawab," ujarnya ditemui bakabar.com tengah pekan tadi.
NN sejatinya sempat bekerja di sebuah perusahaan. Namun terhenti akibat tempatnya bekerjanya itu tumbang diterjang pandemi Covid-19.
"Awalnya ulun enggak tahu sama kerjaan ini, terus kawan membawai (mengajak) kami pakai aplikasi michat. Tapi ulun jarang open, seminggu paling 2 kali, itu kalau orang tua minta uang, baru open," jelasnya.
Open booking atau BO artinya menawarkan diri melalui jejaring media sosial. Untuk berhubungan intim, mereka acap kali mengandalkan indekos bertarif miring.
"Kalau teman -teman yang lain setiap hari open. Kami ada kosan tertentu untuk melakukan itu," jelasnya.
Lantas, berapa kisaran usia pelaku prostitusi online serta tarifnya? "Kurang tahu pasti, tapi setahu ulun paling tua ya 20-an, di bawah itu banyak. Tarif semua beda - beda tergantung orangnya," bebernya.
Sekali kencan, patokan tarifnya sendiri berkisar Rp400 ribu. Namun ia kerap memilah-milih tamunya. Hanya yang berusia sebaya.
"Satu kali main Rp400 ribu, kita ramah kepada tamu, jadi enggak ada tamu yang kasar. Tamunya juga kita pilih, rata rata seumuran. Kalau ada yang tua benar ulun cancel," tuturnya.
NN bukanlah warga asli Banjarbaru. Ia ke Kota Idaman hanya untuk menjajakan diri.
"Ulun orang Marabahan, ke sini diajak kawan kan, terus stay di kos. Pas kami ditangkap itu pas kami bekumpulan," ungkapnya.
NN merasa kapok. Ia sadar setelah dibina Dinas Sosial bahwa profesinya itu tidak benar. Seusai masalahnya rampung, NN berkeinginan kembali ke kampung halaman.
Buka-bukaan ABG Pelaku Prostitusi di Banjarbaru, Open BO Demi Ortu
Dari Banjarmasin, sejumlah titik rawan prostitusi telah dipetakan aparat penegak hukum daerah. Satpol PP kerap menyasar penginapan kelas melati sebagai lokasi transaksi prostitusi online anak di bawah umur.
Dua bulan terakhir, sudah lebih 30 orang terjaring, mayoritas anak-anak. Muda-mudi ini kerap digerebek saat beramai-ramai menginap di dalam suatu ruangan kamar hotel atau penginapan. Selain miras, petugas kerap menemukan alat kontrasepsi.
"Tujuannya juga tidak pernah jelas," ujar Plt Kasat Pol PP dan Damkar Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin kepad abakabar.com, Selasa (22/6).
Cerita Yolanda, PSK di Banjarmasin 3 Kali Layani Pria Hidung Belang karena Pandemi
Menariknya, mereka kerap lolos dari razia penyakit masyarakat. Cukup membayar Rp100 ribu tiap orang, informasi mengenai kedatangan petugas bocor dari oknum resepsionis.
Di Banjarmasin, sejumlah titik rawan prostitusi tersebar di jantung ibu kota Kalsel, kawasan Banjarmasin Tengah.
"Dugaannya, misal, banyak wanita-wanita berpakaian terbuka di area parkir penginapan," ujarnya.
Diketahui geliat kasus prostitusi dalam jaringan atau online baru-baru ini juga diungkap dalam program terbaru podcast "Baruchaw" garapan bakabar.com.
Seorang eks wanita tunasusila mengungkap kisah kelamnya dalam bisnis esek-esek yang melibatkan para remaja bawah umur di Banjarmasin.
Para remaja kerap terjerumus dalam bisnis haram tersebut akibat salah gaul. Ada juga karena tuntutan ekonomi.
Dalam praktiknya, mereka memanfaatkan layanan michat. Lewat aplikasi pesan gratis ini, mereka menawarkan jasa prostitusi. Tarifnya beragam. Mulai Rp300 ribu hingga 500 ribu sekali kencan.
"Tapi kalau lagi sepi banget, tarifnya bisa cuma 100 ribu," ujar remaja tersebut.
Keberadaan kamar hotel atau penginapan-penginapan bertarif murah kian memuluskan aksi mereka meraup pundi-pundi rupiah dari bisnis lendir tersebut.
Dari Tanah Laut, prostitusi online juga rupanya mulai tumbuh subur. Melalui jejaring media sosial atau Michat, dalam jarak 5 kilometer saja sudah tersedia penyedia jasa kencan singkat itu. Ada yang mengaku di hotel, kamar kost hingga di rumah bedakan.
Bunga -bukan nama sebenarnya- salah satu penjaja seks komersial via jejaring media sosial di kawasan Angsau Pelaihari kepada bakabar.com, Rabu (23/06) mengaku menggeluti profesi tersebut baru setahun ini. Rata-rata tarif yang dipasang Rp300 ribu hingga Rp400 ribu.
Di awal pandemi, kata dia, sempat sepi. Nyaris tidak ada tamu. Namun lantaran tuntutan ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan baru yang cepat mendatangkan uang membuat ia mencoba jejaring media sosial.
Ia menceritakan dirinya biasa coba aplikasi chat di Wilayah kota Pelaihari memang kadang-kadang ditemukan ada yang menawarkan, namun tidak begitu banyak.
"Saat saya pancing mereka memasang tarif dari 250 sampai 350 ribu. Namun kadang juga tidak benar atau palsu," katanya.
Prostitusi Online Juga Ditemukan di Tala, Berikut Penuturan Pelaku
Sementara, prostitusi online juga mulai merambah Kabupaten Tabalong. Lewat Michat, mereka bebas menjajakan diri.
Media ini mencoba menghubungi salah seorang pelaku prostitusi online di aplikasi MiChat asal Tanjung. Namanya, sebut saja DE. Kepada media ini, ia memasang tarif Rp800 ribu sekali kencan.
Salah seorang pemburu sahwat, Julian (45) mengingatkan bahwa tidak semua pengguna Michat adalah asli.
“Bila minta transfer duluan uangnya, itu modus penipuan. Kalau saya ketemu dulu, kalau cocok baru lanjut berhubungan badan," ujar Julian yang acap kali menemukan anak-anak di bawah umur dalam bisnis lendir tersebut.
Menguak Modus Prostitusi Online di Tabalong: Atur Tarif, Bisa Pilih Tempat!
Maraknya praktik bisnis lendir di Tabalong, membuat resah aktivis perempuan sekaligus anggota DPRD Tabalong, Noor Farida. Terlebih ada pelaku yang masih berusia 18 tahun.
"Memang agak sulit mengetahui praktek prostitusi online ini, karena pelaku dan pemesannya bertransaksi secara online. Meski demikian, pertemuannya kan melalui dunia nyata," kata politikus Gerindra.
Dia berharap kepada pihak terkait bisa menggelar razia. Seperti Satpol PP Tabalong bisa melakukan razia di penginapan-penginapan secara terus menerus.
"Dinas Kominfo Tabalong juga hendaknya melakukan pengawasan terhadap aplikasi atau situs-situs yang ada di dunia maya, kalau memang itu berdampak negatif terhadap anak-anak ya harus diblokir," tegasnya.
2. Pencabulan Tapin
Polres Tapin Tangkap Pelaku Pencabulan Dua Anak di Bawah Umur
Kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Tapin juga menyedot perhatian pembaca.
Resmob Polres Tapin berhasil membekuk tersangka pencabulan. Korbannya bahkan berjumlah dua orang.
Tersangka yang diketahui berinisial HN (30) dibekuk Reskrim Polres Tapin usai menerima laporan dari orang tua salah satu korban. Tepatnya di rumah tersangka tepatnya di Desa Pabaungan Hilir, Kecamatan Candi Laras Selatan (CLS). Penangkapan dipimpin langsung dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Iksan Prananto.
"Tersangka ditangkap setelah kita terima laporan bahwa telah terjadi tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur. tersangka berinisial HN (30), dan korban ada dua orang, SN (16) dan SR (16)," ungkapnya, Jumat (25/6) Siang.
Kronologi kejadian, awalnya korban SR (16) berencana makan bersama di rumah SN (16). Kemudian tersangka datang dan langsung mengajak keduanya masuk ke kamar SN.
"Tersangka meminta kedua korban untuk memegang alat kelaminnya, dan memainkan kedua tangan korban," jelasnya.
Lebih lanjut, AKP Iksan mengatakan bahwa tersangka juga memasukkan alat kelaminnya ke dalam kemaluan korban secara bergantian.
"Aksi tersebut terjadi beberapa kali, yang akhirnya diketahui orang tua korban dan langsung melapor ke Polres Tapin," jelasnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat bersama anggota dan tersangka diamankan di rumahnya.
"Saat ini tersangka beserta barang bukti sudah kita bawa dan diamankan ke Mapolres Tapin untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
Akibat perbuatannya, HN (30) dikenakan Pasal 81 Ayat (2) Perpu No 1 tahun 2016 jo UU No 17 Tahun 2016 Sus Pasal 82 Ayat (1) Perpu No 1 Tahun 2016 Jo UU No 17 Tahun 2016 Jo Pasal 76E UU No 35 Tahun 2014.
3. Save KPK di Banjarmasin
Aksi #SaveKPK jilid II di Banjarmasin juga menyedot perhatian khalayak luas. Massa aksi yang menduduki sebagian Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin mendesak Ketua DPRD Kalsel Supian HK mundur dari jabatannya.
Penyampaian aspirasi menolak pelemahan KPK jilid II di Banjarmasin, Kamis (24/6) berlangsung ricuh.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: