bakabar.com, BATULICIN – Mardani H Maming terus berkontribusi memajukan pendidikan dalam bidang keagamaan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Melalui Yayasan Haji Maming, bendahara umum PBNU itu mendirikan Pondok Pesantren Nur Madani di kota kelahirannya, Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu.
Pondok pesantren untuk penghafal atau tahfiz Al-Qur’an itu didirikan pada tahun 2017 yang hingga saat ini sudah dihuni ratusan lebih santri.
“Saat ini sudah ada 102 santri yang belajar atau mondok di sini,” ungkap Ketua Yayasan Haji Maming, Syafruddin H Maming, saudara dari Mardani H Maming, Rabu (1/6).
Syafruddin H Maming atau akrab disapa Cuncung mengatakan sejak berdiri tahun 2017, Ponpes Nur Madani sudah meluluskan 30 orang santri dan telah mengirim 11 santri ke Hadramaut.
“Sudah ada 30 santri lulusan Ponpes Nur Madani. Kemudian juga sudah ada 11 santri di sini yang dikirim dan disekolahkan ke Hadramaut,” ungkapnya.
Cuncung menuturkan Ponpes Nur Madani yang mereka dirikan sama sekali tidak memungut biaya alias gratis dan murni untuk pendidikan keagamaan.
“Semua gratis tidak dipungut apapun. Ini merupakan bentuk kontribusi kita untuk keagamaan sekaligus pendidikan,” tuturnya.
Selain itu, kata Cuncung, para guru yang mengajar di Ponpes Nur Madani semuanya mendapat fasilitas dari Yayasan Haji Maming.
“Semua kita fasilitasi lengkap. Mulai dari tempat tinggal hingga gajih yang diberikan,” ucapnya.
Cuncung berharap ke depan Ponpes Nur Madani yang dikelola Yayasan Haji Maming bisa mencetak lebih banyak lagi generasi penghafal Al-Qur’an di Banua.
“Insyaallah, kita terus berusaha mencetak generasi Qur’ani yang lebih banyak. Jadi siapapun yang ingin menuntut ilmu di sini silahkan datang menjadi santri Ponpes Nur Madani,” pungkasnya.