bakabar.com, JAKARTA – Pekan Olahraga Nasional XX 2020 tetap digelar di Papua. Namun hanya mempertandingkan 37 cabang olahraga (cabor) dari 47 cabang yang direncanakan.
“Tadi diputuskan rasionalisasi cabang olahraga (cabor) dan jumlah pertandingan, memang 47 cabor dan 700-an pertandingan harus dilihat secara utuh, mana yang mungkin dipertandingkan tapi tidak boleh lepas dari Olimpiade, karena itu akan dirasionalisasi menjadi 37 cabor,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/08).
Didampingi Gubernur Papua Lukas Enembe, Imam menyampaikan pernyataan resmi seusai menghadiri rapat terbatas dipimpin Presiden Joko Widodo dengan topik “Persiapan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Peparnas Tahun 2020 di Provinsi Papua”.
“Kedua disiapkan sedini mungkin sehingga kita akan men-support dari teman-teman yang dulu menjadi pelaksana Asian Games yaitu INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committe) dan INCAPGOC (Indonesia Asian Paralympic Games 2018 Organizing Committe) akan mendampingi Pak Gubernur dan PB PON secara keseluruhan agar PON Papua benar-benar bergengsi di mata dunia,” kata Iman.
Meski demikian, tidak disebutkan 10 cabor yang dipangkas. “Kami hanya mengacu sport olympic, kita akan lihat nomor-nomor yang bisa dipertandingkan dan waktunya menjadi Oktober 2020,” ungkap Imam.
Awalnya PON 2020 dilangsungkan pada 9-21 September 2020, namun hasil rapat memutuskan digeser menjadi Oktober 2020.
Gubernur Papua sekaligus Ketua Panitia Besar PON Lukas Enembe mengatakan, PON akan diadakan di tiga kab/kota di sana.
“Yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Mimika. Kita fokus melaksanakan PON di situ termasuk jumlah cabor kita kurangi, kita sepakat tetapkan 37 saja dari awalnya 47 cabor,” kata Lukas.
Lukas memandang PON 2020 sebagai alat mempersatukan bangsa. “Kita pastikan akan melaksanakan PON 2020 di Papua, intinya PON adalah alat pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke sehingga orang Papua akan bantu penyelenggaranya dengan mempertemukan 36 ribu atlet dan ‘official’ di Jayapura,” ungkap Lukas.
Sementara itu, gelaran Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2020 yang awalnya akan berlangsung di Papua digeser ke ibu kota Jakarta. Selanjutnya, Papua hanya akan difokuskan menjadi tempat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Yang lain, seperti Pekan Paralimpik Nasional akan digeser ke tempat lain, bisanya ada ‘test event’ seperti Pekan Olahraga Pelajar setahun sebelumnya juga akan kita geser ke Jakarta, Papua fokus untuk menjadi tempat PON 2020,” terang Imam.
Baca Juga: Dibalik 'Mahalnya' Harga Tiket Timnas Indonesia
Baca Juga: Inkai Kodim Martapura Perkasa di Piala Danden Zipur-8/ GM
Sumber: Antara
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin