bakabar.com, MARABAHAN – Diantar oleh suami maupun keluarga dekat, puluhan ibu hamil dan menyusui dari Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola) dikumpulkan di Kantor Polsek Alalak, Rabu (17/5).
Kedatangan mereka bukan untuk membuat laporan polisi. Mereka sengaja diundang untuk menerima bantuan penanggulangan stunting dari Polres Batola.
Bantuan tersebut di antaranya berupa 60 biji telur, makanan bayi dan susu ibu hamil dan menyusui.
"Bantuan itu merupakan upaya kami mendukung program Pemkab Batola dalam menekan stunting," papar Kapolres Batola AKBP Diaz Sasongko.
"Semoga bantuan tersebut memberikan manfaat untuk ibu hamil, terutama dari keluarga yang tidak memiliki penghasilan tetap," imbuhnya.
Penekanan angka stunting memang sedang menjadi fokus Pemkab Batola. Berdasarkan hasil entri Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM), ditemukan 2.246 anak stunting dari 19.805 anak yang didata di Batola.
Dari 13 kecamatan, terbanyak ditemukan di Tabunganen sejumlah 428 anak, Alalak 379 anak dan Tabukan 157 anak.
Sejumlah rencana aksi pun sudah disusun seusai Rembuk Stunting 2023, Senin (8/5). Di antaranya melibatkan sejumlah stakeholder sebagai bapak dan ibu asuh stunting.
"Kebetulan kami juga didapuk menjadi bapak dan ibu asuh stunting, sehingga secara moral punya tanggung jawab," tegas Diaz.
"Sementara dari Polres Batola, bantuan akan berlanjut dengan sumber dana dari Gerobak Sedekah yang diedarkan setiap Senin. Adapun pembagian bisa dilakukan door to door melalui Bhabinkamtibmas," tambahnya.
Aksi yang dilakukan Polres Batola mendapat apresiasi positif dari warga penerima bantuan.
"Terimakasih sudah dibantu, karena sebelumnya ketika hamil pertama dan kedua tidak mendapat bantuan,” papar Lina, warga Handil Bakti yang sedang mengandung anak ketiga.
"Biasanya cuma obat tambah darah gratis di Posyandu," imbuh ibu rumah tangga yang sehari-hari membantu suami berjualan di kaki lima.
Sementara Kepala Puskesmas Semangat Dalam, Fatimah, juga mengapresiasi perhatian Polres Batola terhadap upaya penurunan stunting.
"Penanganan stunting memang seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Kami berterima kasih kepada Polres Batola yang telah melakukan aksi cepat," jelas Fatimah.
"Jumlah 379 anak sudah terlalu banyak, karena belum termasuk ibu hamil dengan kekurangan kalori protein yang cenderung melahirkan anak stunting," pungkasnya.