bakabar.com, BANJARMASIN - Pemilihan Umum (Pemilu) di negeri ini masih sangat identik dengan politik uang. Sebab hasilnya lebih jelas. Tak salah jika mereka yang berduit lah berpeluang sukses pada Pemilu.
Politik uang jelang Pemilu juga dikhawatirkan anggota Bandan Pemenangan Daerah (BPD) Kalimantan Selatan. Koordinator BPD Kalsel Prabowo-Sandi M Lufi Saifuddin mengatakan politik uang justru akan merusak kredibilitas demokrasi sendiri.
“Kalau masalah politik uang ini sangat masif. Bukan jadi rahasia lagi, bentuk transaksinya pun sudah sangat terang-terangan,” kata anggota Komisi IV DPRD Kalsel ini, Senin (8/4).
Baca Juga: Kawal TPS Pemilu 2019, GP Ansor Kalsel Jamin Tak Terjadi Gesekan
Lutfi mengatakan, transaksional atau perilakunya politik uang sudah sangat memptihatinkan, khawaitirnya jika ini diteruskan akan merusak sistem demokrasi itu sendiri jika terus jadi budaya.
Untuk saat ini ujarnya, politik uang lah yang paling banyak digunakan. Karena hasilnya nyata.
Hal Itu terlihat dari beberapa calon legislatif yang mengumpulkan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk pendistribusian 'amplop' jelang Pemilu yang dilaksanakan serentak 17 April 2019 mendatang.
Baca Juga: Aksi Sedekah Sampah Hasilkan Rp4,7 juta
Reporter: Rizal Khalqi
Editor : Syarif