bakabar.com, BANJARMASIN - Penyebab tewasnya Warga Negara Asing (WNA) asal Vietnam bernama Hoang Van Tang berusia 55 tahun di atas kapal MV PVT Sapphire, di perairan Tabanio, Kabupaten Tanah, Kalimantan Selatan Laut akhirnya terungkap.
Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengungkapkan, penyebab tewasnya Anak Buah Kapal (ABK) dari kapal batubara MV PVT Sapphire dikarenakan sakit.
"Yang bersangkutan mengalami serangan jantung saat berada di laut. Kemudian jasadnya dibawa ke darat untuk dilakukan visum," ujar Andi Rian.
Mantan Dirtipidum Mabes Polri itu memastikan, hasil dari pemeriksaan luar yang dilakukan pihak rumah sakit tak ada ditemukan tanda-tanda terjadinya kekerasan.
Hal itu juga perlu dilakukan untuk memastikan tak ada terjadi tindak pidana dalam kejadian tersebut.
"Mereka perlu bantuan polisi untuk penerbitan Visum et Repertum untuk memfaktakan tak ada pidana di situ. Kemudian untuk proses pemulasaraan pengembalian ke negara asal," jelasnya.
Lantas apakah jasad WNA tersebut sudah dipulangkan ke negara asalnya? Andi Rian belum memastikannya.
"Saya belum dapat laporan apakah sudah diantar, karena itu harus menunggu perwakilan negaranya," imbuh Andi Rian.
Untuk proses pemulangan jenazah WNA memang memerlukan sejumlah prosedur. Dimana pemerintah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Vietnam.
"Kita tak bisa mendorong begitu saja kita menunggu konfirmasi nanti yang memproses perwakilan negara Vietnam. Dalam hal ini kita tahu Kalsel sepertinya nggak ada, adanya di Jakarta kedutaan besar," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang WNA asal Vietnam ditemukan tak bernyawa di atas kapal di perairan Taboneo, Kabupaten Tanah Luat, Kalimantan Selatan pada Senin (22/5) lalu.
WN Vietnam tersebut bernama Hoang Van Tang berusia 55 tahun. Berstatus sebagai Anak Buah Kapal (ABK) batubara PVT Sapphire.
“Yang bersangkutan merupakan warga negara Vietnam. Jenazah sudah kita tangani," ujar Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kombes Pol Moch Rifa'i, Rabu (24/5).
Belum diketahui secara pasti penyebab tewasnya warga negara Vietnam tersebut. Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus tersebut.
"Penyelidikan masih dilakukan, berupa pemeriksaan saksi-saksi serta dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian,” ucap Rifa'i.
Rifa'i mengungkapkan, Hoang Van Tang ditentukan tak bernyawa oleh sesama ABK. "Ditemukan oleh temannya yakni sesama anak buah kapal (ABK) dengan kondisi tak bernyawa,” jelasnya.
Usai ditentukan jenazah warga negara Vietnam itu kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Banjarmasin untuk divisum.
Rifa'i bilang warga Vietnam tersebut sebelumnya melakukan aktivitas pekerjaan memuat (loading) barang berupa batu bara di wilayah perairan Taboneo.
"Untuk penyebab kematian masih diselidiki. Kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim dokter yang menangani," pungkasnya.