News

Polisi Malaysia Usut Aksi Ciuman Sesama Jenis The 1975 di Atas Panggung

Matty Healy, vokalis The 1975, tidak hanya menyindir mengenai aturan anti-LGBT di Malaysia. Ia juga melakukan aksi ciuman sejenis di panggung bersama bassis ban

Featured-Image
The 1975. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Matty Healy, vokalis The 1975, tidak hanya menyindir mengenai aturan anti-LGBT di Malaysia. Ia juga melakukan aksi ciuman sejenis di panggung bersama bassis bandnya, Ross MacDonald.

Aksi itu berbuntut panjang. Kepolisian Malaysia kini tengah menyelidiki penyelenggara Good Vibes Festival yang mengundang The 1975 ke Negeri Jiran.

"Polisi akan memanggil penyelenggara konser. Polisi KLIA akan menanganinya," kata Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan dilansir dari detikHot, Senin (24/7).

Sebelumnya, polisi juga menyebut menerima banyak aduan terkait kejadian tersebut. Beberapa aduan itu dibuat oleh masyarakat Malaysia pada Sabtu (22/7) ke Markas Besar Kepolisian Distrik Bandara Internasional Kuala Lumpur.

"Kasusnya sedang diselidiki berdasarkan pasal 509 dan 504 Undang-undang Pidana dan pasal 14 Undang-undang Pelanggaran Ringan," ujar Hussein.

Baca Juga: Imbas Aksi Tak Senonoh, The 1975 Batal Manggung di Indonesia

Laporan media lokal menyebut penampilan The 1975 dihentikan setelah vokalis band asal Inggris itu, Matty Healy, terlihat tampil sambil memegang botol minuman keras dan mengecam Undang-Undang anti-LGBT di Malaysia dalam pidatonya yang dipenuhi kata-kata kotor di atas panggung.

Menyusul insiden itu, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil memerintahkan pembatalan segera Good Vibes Festival, yang seharusnya berlangsung sampai Minggu (23/7) waktu setempat.

Fahmi menegaskan bahwa sikap pemerintah sangat jelas dan tidak akan ada kompromi dengan pihak manapun yang menantang, meremehkan atau melanggar hukum.

Dalam komentar pada Sabtu (22/7) pagi, Fahmi memposting tautan berita soal ciuman sesama jenis itu dan menyebutnya sebagai 'tindakan yang sangat tidak sopan'.

"Jangan pernah menyentuh sensitivitas masyarakat, apalagi yang bertentangan dengan tata krama dan nilai-nilai budaya lokal," tegasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner