Nasional

Polisi Gelar Trauma Healing untuk Anak-Anak Pengungsi di Wouma

apahabar.com, JAYAPURA – Jajaran Polda Papua menggelar kegiatan pemulihan psikologi atau trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban…

Featured-Image
Salah satu personel Tim Trauma Healing Polda Papua saat mengajak anak-anak korban kerusuhan Wamena bermain di SD SD YPPK Santo Stevanus Kampung Wouma Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (02/10). Foto – Antara/HO-Humas Polda Papua

bakabar.com, JAYAPURA - Jajaran Polda Papua menggelar kegiatan pemulihan psikologi atautrauma healingkepada anak-anak yang menjadi korban dalam kerusuhan yang sempat terjadi di Wamena, Papua.

Pemulihan trauma healingatau pemulihan trauma kepada anak-anak dilaksanakan di halaman SD YPPK Santo Stevanus, Kampung Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Rabu malam mengatakan kegiatan pemulihan trauma itu dilakukan kepada anak-anak yang terdampak kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin pekan lalu.

“Tim Trauma Healing Polda Papua melaksanakan kegiatan pemulihan traumai atau trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban kerusuhan di Kabupaten Jayawijaya, Wamena,” katanya.

Kegiatan trauma healing itu digelar pada pukul 11.30 WIT yang berlokasi di halaman SD YPPK Santo Stevanus Kampung Wouma Wamena.

“Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang anak-anak yang berdomisili di Kampung Wouma Wamena dan kedatangan Tim Trauma Healing Polda Papua disambut hangat oleh anak-anak dan banyak permainan yang disuguhkan mulai dari bernyanyi, mendongeng, menggambar dan mewarnai serta pembagian bingkisan,” kata Kamal.

Secara terpisah, Kepala Distrik Wouma Sony Matuan menyampaikan terima kasih kepada tim dari Polda Papua yang melaksanakan trauma healing dengan tujuan merangkul kembali anak-anak yang sementara ini mengalami trauma sehingga tidak berani untuk bersekolah.

“Dengan kehadiran kepolisian dari Polda Papua dan Polres Jayawijaya melalui kegiatan seperti ini dapat memulihkan psikologi anak-anak kami sehingga mau bersekolah lagi. Harapan kami kegiatan ini bisa dilakukan di tempat-tempat lainnya yang mengalami trauma pascaterjadinya aksi unras anarkis,” kata Sony.

Senada itu, Mama Yosephina Molama mengaku situasi belum nyaman dan merasa tidak tenang untuk beraktivitas, namun setelah tim dari Polda datang, rasa aman dan nyaman mulai terlihat.

“Kami sekarang dapat menjalankan aktivitas seperti biasa karena tidak takut lagi berkat kehadiran Tim Polda Papua dan Polres Jayawijaya. Kami bisa pergi berkebun dan anak-anak bisa pergi bersekolah,” katanya.

“Kami berharap dengan kegiatan yang singkat ini anak-anak dapat kembali bersekolah, dan semangat untuk menikmati keadaan lingkungan sekitarnya dengan bermain tanpa ada rasa takut dengan kejadian yang sudah terjadi,” katanya.

Baca Juga: Ratusan Pengungsi Wamena Ditampung di Tongkonan

Baca Juga: Cerita Lora Fadil: Boyong 3 Istrinya di Pelantikan DPR

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner