Sekeluarga Tewas Keracunan

Polisi Bongkar Peran Ketiga Tersangka Kasus Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur

Polisi membeberkan peran ketiga tersangka pembunuhan berantai Bekasi hingga Ciancur, Jawa Barat

Featured-Image
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko

bakabar.com, JAKARTA - Polisi membeberkan peran ketiga tersangka pembunuhan berantai Bekasi hingga Ciancur, Jawa Barat yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut tersangka Solihin alias Duloh berperan sebagai eksekutor.

"Partner in crime dalam suatu kejahatan ini kan ada 3 pelaku saat ini. Yang jelas Solihin alias Duloh sebagai eksekutor," kata Trunodoyo kepada wartawan, Senin (23/1).

Sementara itu, Trunodoyo menyebut Wowon berperan mengiming-imingi serta menjanjikan para korban agar menyerahkan barangnya.

"Kemudian Wowon alias Aki ini bagaimana mengiming-imingi, menjanjikan, mencari para korban sehingga mau menyerahkn barangnya," ujarnya.

M. Dede Solehudin yang merupakan tersangka lainnya diketahui berperan mengelola keuangan. Selain itu, polisi masih mendalami peran keduanya. 

"Tentu dari keterangan tersangka yang ada 2 itu, nanti harus pendalaman kepada tersangka atau pelaku Dede sendiri ini mengetahui dan juga turut serta atau bahkan juga sementara ini adalah mengetahui tentang keuangannya juga," imbuhnya.

Untuk diketahui, pihak kepolisian mengatakan tiga tersangka dalam kasus satu keluarga tewas diracuni di Bekasi, Jawa Barat mempunyai misi yang bernama 'Perjalanan Perjuangan Pembunuhan'. Ketiganya menjalankan menjalankan misinya demi mendapatkan uang dari korban.

"Jadi 'perjalanan perjuangan pembuhan', ini dalam endingnya mengambil uang dari orang yang terpercaya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya.

Fadil menjelaskan 'perjalanan perjuangan pembunuhan' ini dilakukan oleh tersangka dengan cara menipu. Selain itu, tersangka juga menjanjikan para korban agar dapat merengkuh kesuksesan hidup, serta membunuh untuk mendapatkan uang dari para korban.

"Awalnya melakukan penipuan, menjanjikan, memotivasi untuk kesuksesan dalam hidup. Setelah korban serahkan harta benda, lalu dimatikan," ujarnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner