bakabar.com, JAKARTA - Kuasa Hukum Wali Murid SDN Pondok Cina 1, Deolipa Yumara mengungkapkan bahwa sejumlah murid mengalami kecemasan dan depresi buntut adanya rencana relokasi sekolah mereka.
Hal ini sampaikannya saat menyambangi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk menanyakan perkembangan laporan yang dilayangkan beberapa waktu lalu.
Deolipa mengatakan bahwa hal ini diketahui usai sebanyak 12 anak yang berasal dari kelas 1 hingga 6 telah dilakukan pemeriksaan psikologis oleh tim Psikolog UI.
“Jadi hasilnya (tes psikologi) adalah anak-anak di SDN Pondok Cina 1 yang dievaluasi, diverifikasi dan dianalisa yakni psikologinya mereka mengalami kondisi negatif kesehatan mentalnya,” ujar Deolipa, Senin (5/6).
Baca Juga: Tak Mau Digusur, Orang Tua Murid SDN 1 Pocin Layangkan 5 Tuntutan
Lebih lanjut Deolipa mengatakan bahwa para murid tersebut mengalami kondisi kecemasan dan depresi sehingga berdampak pada saat kegiatan belajar mengajar.
“Artinya mereka mengalami distress. Ini mengalami kecemasan dan depresi. Dan ini membuat gangguan motivasi mereka dalam belajar dan acuan mereka dalam akademik dan proses belajar terganggu sehingga rasa rasanya mereka dalam kondisi yang buruk,” ungkap Deolipa.
Sementara itu ia berharap agar dalam kasus ini ada itikad baik dari Pemkot Depok agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
“Kemudian diharapkan ada posisi baik dari persoalan-persoalan SD Pondok Cina 1 ini. Yaitu kalau kedepannya proses belajar mengajar baik ya nanti akan diupayakan restorative justice, bagaimana baiknya,” lanjutnya.
Baca Juga: Relokasi SDN Pocin 1, Pelapor Sebut Walkot Depok Vs Undang-Undang Perlindungan Anak
Sekedar informasi, Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad dilaporkan ke polisi terkait UU Perlindungan Anak buntut kisruh relokasi SDN Pondok Cina 1.
Pelapor adalah pengacara Deolipa Yumara. Laporan Deolipa teregistrasi dengan nomor LP/B/6354/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, Rabu, 13 Desember 2022.
