Nasional

Polda Sumsel Kirim Tim ke Jakarta Periksa 5 Anak Akidi Tio soal Hibah Rp 2 T

apahabar.com, PALEMBANG – Polda Sumsel mengirim tim ke Jakarta terkait gaduh hibah bodong Rp 2 triliun…

Featured-Image
Polda Sumsel mengirim tim ke Jakarta terkait gaduh hibah bodong Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Foto-Istimewa

bakabar.com, PALEMBANG – Polda Sumsel mengirim tim ke Jakarta terkait gaduh hibah bodong Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Tim tersebut bakal memeriksa anak Akidi Tio yang lain.

“Hari ini tim berangkat ke Jakarta untuk memeriksa keluarga Heriyanti yang ada di Jakarta. Mereka kan tujuh beradik (bersaudara) termasuk Heryanty. Satu sudah meninggal, artinya ada empat sampai lima orang yang kita periksa di sana,” kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, di Palembang, dilansir dari detik.com, Jumat (6/8/2021).

Supriadi menyebut pihaknya sudah menurunkan ahli untuk memeriksa kondisi kejiwaan Heryanty. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan.

“Masih menunggu hasil itu,” ujar Supriadi.

Selain itu, dia mengatakan Heryanty juga dinyatakan negatif Corona. Hal itu diketahui dari hasil tes swab PCR.

“Kita baru tahu hasilnya negatif hari ini dari Bu Kadinkes. Hasil itu akan kita koordinasikan, sepanjang kondisinya sudah membaik kita akan progres untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya,” jelasnya.

“Kita tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan, tapi kita pastikan dahulu dia ini sehat jasmani atau tidak dengan berkoordinasi dengan dokter bersangkutan,” sambung Supriadi.
Hibah Bodong

Polisi telah memeriksa anak Akidi Tio, Heryanty, pada Senin (2/8). Dari pemeriksaan itu, diketahui kalau dana Rp 2 triliun yang dijanjikan tidak ada.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga telah melakukan analisis dan pemeriksaan terkait janji donasi Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. PPATK menyimpulkan bilyet giro Rp 2 triliun itu tidak ada alias bodong.

“Sampai dengan hari kemarin, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada,” ujar Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada wartawan, Rabu (4/8).

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Eko Indra Heri, buka suara terkait sumbangan Rp 2 triliun yang diterimanya secara simbolis dari keluarga Akidi Tio. Eko langsung meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Secara pribadi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya jelas kepada bapak Kapolri, pejabat utama Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia dan masyarakat Sumatera Selatan,” kata Eko membuka konferensi pers di Polda Sumsel, Kamis (5/8) siang.

Dia juga minta maaf kepada tokoh agama, Gubernur Sumsel Herman Deru hingga Danrem Garuda Dempo, Brigjen TNI Agus karena ikut terlibat dalam kasus tersebut. Eko mengatakan kasus ini terjadi karena ketidakhati-hatian dirinya.



Komentar
Banner
Banner