bakabar.com, BANJARMASIN - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah mengusut empat kasus pembakaran lahan yang diduga dilakukan secara sengaja.
Empat kasus yang saat ini masih ditangani Ditreskrimsus Polda Kalsel itu, merupakan hasil pengembangan dari 22 laporan informasi yang diterima polisi.
Adapun lokasi kasus kebakaran yang ditangani polisi itu dua di ibukota Provinsi Kalsel, Banjarbaru. Dan duanya lagi di Kabupaten Banjar.
"Ini semua sudah dibuatkan LP-nya masih dalam tahap lidik dan sidik," ujar Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Moch Rifa'i tanpa merinci persis lokasinya, Kamis (21/9/2023).
Rifa'i mengatakan, bahwa hingga sakarang pihaknya juga belum ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut.
"Masih proses, untuk tersangka masih belum karena masih diproses Ditreskrimsus," jelasnya.
Lantas apakah dari 4 kasus ini ada melibatkan korporasi?
Rifa'i belum bisa memastikannya. Apakah hanya perorangan atau ada keterlibatan korporasi. Termasuk rincian berapa luas lahan yang terbakar dari empat kasus ini.
Pasalnya kata Rifa'i, penyidik hingga sekarang masih melakukan pendalaman.
"Masih dalam tahap penyelidikan. Nanti untuk update kita sampaikan lagi, apakah itu perorangan atau korporasi," bebernya.
Di sisi lain, Rifa'i tak menepis bahwa kabut asap yang saat ini terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalsel cukup menjadi sorotan Pemerintah Pusat.
Terlebih kabut asap di sekitaran Bandara Internasional Syamsudin Noor yang cukup mengganggu aktivitas penerbangan.
"Terutama yang jadi sorotan nasional adalah yang di sekitaran bandara. Seperti diketahui diketahui kalau arah Banjarbaru mau ke bandara pasti asap mengepung," pungkasnya.