bakabar.com, KOTABARU – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kotabaru menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi menyengsarakan rakyat.
Pernyataan itu mereka sampaikan di hadapan anggota DPRD Kotabaru dalam rapat dengar pendapat, Senin (12/9).
“Kami minta ke para wakil rakyat bisa menyampaikan sejumlah tuntutan kami, di antaranya pemerintah harus menurunkan kembali harga BBM,” ujar Ketua PC PMII Kotabaru, Igo Putra Rinjani, kepada bakabar.com, Senin (12/9) malam.
Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis memastikan akan menyampaikan suara penolakan mahasiswa Kotabaru ke pemerintah Provinsi Kalsel sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat.
“Soal aspirasi adik-adik mahasiswa tadi juga akan kita sampaikan ke provinsi. Semoga apa yang diharapkan juga segera bisa didengar,” ucap Syairi, Senin malam.
Sejumlah tuntutan para mahasiswa yakni menolak kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi, menuntut pemerintah untuk memberantas mafia BBM, dan mendesak pemerintah agar menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Terakhir mahasiswa mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam penyaluran BBM bersubsidi.