bakabar.com, SOLO - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Solo akhirnya diresmikan setelah dibangun 7 tahun. PLTSa ini bisa mengubah sampah jadi energi listrik ramah lingkungan.
PLTSa Surakarta ini berada di area TPA Putri Cempo. PLTSa ini akan mengolah sampah sebanyak 545 ton sampah mentah per hari.
"Itu campuran dari sampah lama dan sampah baru yang datang ke Solo," kata Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power Elan Suherlan, Senin (30/10).
PLTSa ini dapat membangkitkan energi listrik hingga 8 megawatt. Sebanyak 3 megawatt akan digunakan sendiri.
Baca Juga: Gibran Resmi Cawapres Prabowo, Spanduk Petruk Beredar di Solo
Sementara, 5 megawatt lainnya akan dijual pada PLN. Nantinya, itu dijual ke pelanggan PLNmelalui jalur distribusi.
Harapannya, PLTSa ini akan mengurangi gunungan sampah di TPA Putri Cempo pada 5 sampai 7 tahun ke depan. Sehingga, ke depannya akan ada kerja sama pengelolaan sampah di kawasan Solo Raya.
"Jadi melalui program mendatangkan sampah dari luar daerah," jelas Elan.
Baca Juga: PKS Tuding Gibran Gagal Lenyapkan Kemiskinan Warga Solo
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan bahwa PLTSa akan fokus pada gunungan sampah yang ada di TPA Putri Cempo terlebih dahulu. Ke depan, baru bisa menerima sampah dari luar kota.
"Menghabiskan gunungan sampah kita dulu, baru nanti menerima dari luar kota," ujar Gibran.