bakabar.com, BANJARMASIN – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Baimbai yang diinisiasi Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (Sapda), Sahabat Difabel, dan Organisasi Difabel Banjarmasin menerima peserta didik baru.
Sejak berdiri bulan Mei lalu, PKBM Baimbai membuka pendaftaran peserta didik untuk kelompok rentan yang ingin melanjutkan paket a, paket b dan paket c.
“Kami membuka pendaftaran tidak hanya untuk anak disabilitas, tetapi juga untuk anak-anak non disabilitas yang putus sekolah atau tidak bersekolah karena masalah biaya atau alasan lainnya,” ujar Ketua harian PKBM Baimbai, Misli kepadabakabar.com, Minggu (30/6) siang.
Dikatakannya, hingga hari ini PKBM Baimbai sudah didatangi 12 guru sukarelawan yang ingin bergabung untuk mengajar di PKBM yang di Jalan Kuin Selatan, Gang 315, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Fasilitas juga sudah dilengkapi dengan karpet, alat penyedot debu, kipas angin, LCD proyektor, sound system portable, papan tulis, serta meja kecil 5 buah dan meja besar 4 buah untuk kenyamanan belajar yang diberikan oleh donatur.
“Akan ada lemari juga tapi masih diproses oleh donatur,” ucapnya.
Sejauh ini, sudah ada 7 peserta didik yang mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan belajar di PKBM Baimbai.”Paket A ada 2 orang, Paket B ada 1 orang, dan Paket C ada 4 orang,” katanya.
Proses belajar di PKBM Baimbai ini, kata Misli, akan tetap mengikuti seperti pada sekolah formal. Serta tidak hanya fokus pada kegiatan belajar mengajar saja, namun juga ke depannya akan ada sanggar juga ekonomi kreatif yang diperuntukan untuk peserta didik.
Pihaknya akan memperpanjang jadwal pendaftaran yang semula direncanakan hanya sampai 1 Juli kini hingga tanggal 15 Juli 2019 mendatang.
“Untuk kegiatan belajar sendiri akan dimulai pada tanggal 27 atau 28 Juli,” paparnya.
Disampaikannya, untuk materi pembelajaran, pihaknya juga sudah memiliki modul sekolah paket yang sudah ditetapkan dan bisa diakses dengan mudah melalui website Kementrian Pendidikan.
Tujuan PKBM Baimbai sendiri adalah untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, melalui kejar paket a, b, c, untuk kelompok rentan yang putus sekolah atau tidak sekolah serta mengembangkan minat bakat seni dan ekonomi kreatif kelompok rentan.
Baca Juga:Videonya Viral di Medsos, Nyanyikan Lagu India Sambil Gelantungan di Pick Up, Gimar Terinsipirasi…
Baca Juga:Tari Malamang Aruh Wakili Kalsel ke Tingkat Nasional
Reporter: AHC07
Editor: Syarif