bakabar.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jemawa Ketua Umum Muhaimin Iskandar dinominasikan 5 besar cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Terlebih PDI Perjuangan tak memiliki beban untuk mengusung kandidat dalam gelaran Pilpres 2024.
"Ketika PDIP menyebut nama Gus Muhaimin, tentu bagi PKB ini kalau bahasa keren kita meleleh ini karena kan partai pemenang punya golden ticket, kemudian memasukkan nama Gus Muhaimin, meleleh kita," kata Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7).
Baca Juga: Puan Bocorkan 5 Cawapres Ganjar: Sandiaga Uno, AHY hingga Cak Imin
Jazilul berterimakasih terhadap PDI Perjuangan telah memasukkan nama Cak Imin dalam bursa cawapres yang akan mendampingi Ganjar.
"Jadi alhamdulillah terima kasih kepada Mbak Puan," ujarnya.
Meski demikian, dia menekankan bahwa saat ini PKB telah menjalin kerja sama politik bersama Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Tapi PKB harus sadar diri, tahu diri, mengukur diri karena hari ini PKB masih berkoalisi dengan Gerindra, dan harus memenuhi amanah yang ada dalam piagam koalisi," jelasnya.
Baca Juga: Cak Imin Klaim Didukung Kiai dan Santri saat Harlah ke-25 PKB
Lebih lanjut Cak Imin dijadwalkan akan segera menemui Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk memetakan konfigurasi politik di Pilpres 2024.
Meski hingga kini pertemuan kedua pucuk pimpinan partai masih menunggu konfirmasi Megawati.
"PKB ini posisinya tahu diri lah, kalau misalkan Bu Megawati ada waktu mengundang Pak Muhaimin atau menyiapkan waktu, tentu Pak Muhaimin dan PKB merasa terhormat," imbuh dia.
"Pak Muhaimin cari waktu untuk sungkem lah kalau memang dibuka pintunya," sambung dia.
Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Muhaimin Rumuskan Buka Pintu Perlebar Koalisi
Menurut dia, belum terealisasinya pertemuan pimpinan PKB dengan PDIP lantaran tiap gerak dalam situasi politik membutuhkan perhitungan. Meski di sisi lain, dia tak menampik bahwa hubungan antara PKB dan PDIP terjalin sangat dekat.
"Dalam situasi politik itu kan harus dihitung semuanya, jadi tidak hanya sekadar bertemu, namun efek dari pertemuan ini. Tapi kalau bertemu, kan mestinya namanya Ketum PDIP bertemu Ketum PKB itu dahsyat pasti efeknya, bisa berefek kepada koalisi yang kita bangun," pungkasnya.