Pemkab HSS

Pj Bupati HSS Ikuti Rapat Penurunan Angka Stunting

Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Hermansyah membuka sekaligus mengikuti rapat dalam rangka upaya penurunan angka stunting di wilayahnya.

Featured-Image
Rapat pengendalian stunting di Kabupaten HSS. Foto-Kominfo HSS

bakabar.com, KANDANGAN - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Hermansyah membuka sekaligus mengikuti rapat dalam rangka upaya penurunan angka stunting di wilayahnya, Kamis (30/05).

Rapat atau rembuk ini digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) HSS dengan diikuti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Wakil Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting HSS, M Arlian Syahrial menyampaikan bahwa rapat digelar untuk mengambil langkah terpadu dan komprehensif dalam menangani permasalahan stunting. 

"Mendukung program prioritas nasional karena penanganannya perlu melibatkan semua pihak terkait, dengan beberapa sektor yang perlu diintervensi seperti masalah kesehatan, keluarga dan perilaku yang hanya bisa diwujudkan dengan intervensi terpadu," ungkapnya. 

Terlebih, Kabupaten HSS memiliki target penurunan stunting yang kurang lebih sama dengan target nasional tahun 2024 yakni 14 persen.

"Ini perlu segera langkah nyata, mengingat pengukuran stunting di lapangan akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang, artinya hanya tersisa waktu 2 bulan untuk melaksanakannya," imbuhnya.

Sementara itu, Pj Bupati HSS Hermansyah mengapresiasi semua pihak yang telah mau bekerjasama dan bekerja keras dalam penanggulangan masalah stunting di Bumi Rakat Mufakat.

Diketahui, HSS ditetapkan sebagai salah satu kabupaten yang menjadi fokus penanggulangan stunting pada 2022 sehingga dalam 2 tahun terakhir terus berupaya untuk menuntaskan masalah tersebut.

"Tentunya memerlukan intervensi spesifik dan sensitif, baik dalam hal sistem akuntabilitas kinerja maupun dalam sistem pendampingan keluarga," kata Pj Bupati Hermansyah.

Pihaknya berharap gerakan kolaborasi yang terpadu antar lini dan sektor ini bisa segera menurunkan prevalensi angka stunting di 14 desa yang menjadi lokus penanggulangan stunting.

"Tahun 2023 sendiri angka prevalensi stunting HSS berada di 25,4 persen dan ditargetkan akhir 2024 menjadi kurang dari 14 persen," pungkasnya.

Selain rapat, digelar jugapenandatangan komitmen bersama semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting mulai dari unsur Forkopimda HSS, Ketua TP PKK HSS Rusnawati, Kepala OPD, Camat, Kepala Puskesmas, Apdesi dan peserta lainnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner