bakabar.com, BANJARMASIN – Suasana duka masih menyelimuti keluarga NMA (4), balita di Banjarmasin yang diduga tewas dianiaya.
Kepada awak media, mereka berharap kasus itu cepat tuntas. Oleh sebab itu, keluarga meminta polisi mengautopsi jasad NMA.
“Kita melihat adanya kejanggalan. Makanya jasad diautopsi untuk mengungkap penyebab kematian korban,” kata kakek korban, SY (45).
Autopsi sudah dilakukan di kuburan NMA, Taman Pemakaman Umum CTN Pulau Beruang, Banjarbaru, Senin (24/5) pagi tadi.
Pelaksanaan autopsi disaksikan langsung pihak keluarga NMA. Pasca-autopsi, mereka langsung melakukan doa bersama di depan pusara.
NMA sehari-hari diketahui tinggal bersama SY. Namun pada hari nahas itu, dia dijemput oleh ayah kandung dan mama tirinya.
Dari pengakuan mama tirinya, NMA dilarikan ke rumah sakit sebab jatuh dari sepeda.
Padahal sepengetahuan SY, NMA belum bisa menaiki sepeda.
“Ada dibelikan sepeda tapi tidak pernah dipakai,” katanya.
NMA dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin pada Minggu 4 Mei.
Beberapa jam berada di rumah sakit, nyawa NMA tak mampu ditolong petugas medis.
Mengetahui hal tersebut, paman, kakek dan neneknya coba melihat keadaan NMA.
Mereka curiga ketika melihat kondisi bocah perempuan tersebut penuh luka lebam.
Lantas mereka pun melaporkan kejadian itu ke Satreskrim Polresta Banjarmasin.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Permadi bilang autopsi guna kepentingan penyidikan.
“Kami lakukan autopsi jenazah balita karena kepentingan penyidikan atas kasus dugaan penganiayaan yang saat ini masih dalam penyelidikan,” kata Alfian kepada awak media.
Dalam pelaksanaan autopsi, Satreskrim Polresta Banjarmasin menggandeng tim forensik dari Rumah Sakit Ulin Banjarmasin didampingi Bidang Kedokteran Polda Kalsel dan Urusan Kesehatan Polresta Banjarmasin.
“Autopsi ini kami lakukan buat mencari petunjuk dan alat bukti penyebab kematian korban,” ucap Alfian.
Pantauan bakabar.com, autopsi berlangsung sekitar dua jam lebih.
Balita di Banjarmasin Tewas Diduga Dianiaya, Polisi Turun Tangan!