Peristiwa & Hukum

Pilu! Mahasiswi Poliban Korban Kecelakaan Tunggal di Banjarmasin Perlu Uluran Tangan

Pilu dialami Jumiatun. Mahasiswa Poliban Banjarmasin ini menjadi korban tunggal Minggu (6/10/2024) tadih, membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Featured-Image
Pilu dialami Jumiatun. Mahasiswa Poliban Banjarmasin ini menjadi korban tunggal Minggu (6/10/2024) tadi, membutuhkan uluran tangan para dermawan. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Pilu dialami Jumiatun. Mahasiswi Poliban Banjarmasin ini menjadi korban kecelakaan tunggal Minggu (6/10/2024) tadi dan membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Jumiatun Kamis ini (10/10/2024), masih menjalani perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin. Wanita kelahiran 2005 ini mengalami kondisi koma di ruang ICU.

Sakit yang dialami Atun pasca-kecelakaan ternyata mewajibkannya operasi. Biaya yang dibutuhkan sekitar lumayan besar.

"Sementara ini Rp 50 juta itu untuk operasi pertama dihandel dari dana pendamping dari rumah sakit. Jadi kita mengurus persyaratan, operasi dan ruang ICU itu dicover," ujar Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri Banua, Irma Suryani.

Namun, ia menyampaikan Atun belum tercover BPJS Kesehatan untuk seluruh biaya perawatannya di Rumah Sakit (RS). Pihaknya masih mengurus BPJS Kesehatan untuk Atun.

Alhasil, pihaknya menggalang donasi untuk menanggung biaya kesehatan Atun. Yang mau donasi BSI 2233373337 an Yayasan Anak Bangsa Mandiri Banua.

"Setelah operasi pertama, ada operasi lanjutan yaitu pemasangan tempurung kepala yang saat ini dibuka untuk keperluan pengambilan pendarahan di otak," ucapnya.

Irma mengenal Atun sejak kecil. Atun tinggal hingga besar di Yayasan Anak Bangsa Mandiri Banua. Ibu Atun merupakan pengasuh kaum manula dekat Yayasan.

Kedekatan Irma dengan keluarga Atun, membuatnya meringankan biaya pendidikannya.

Beruntung, kakak kandung Atun mendapatkan pekerjaan hingga membantu kebutuhan mereka sehari hari.

"Kakaknya yang menanggung selama ini. Kita backup juga," ucapnya.

Menurutnya Atun merupakan anak berprestasi selama sekolah, sehingga nilainya sangatlah bagus. Terbukti Atun diterima di Poliban melalui jalur prestasi.

"Anaknya pintar, dia mengambil D4," tekannya.

Ia mengharapkan bantuan dari para dermawan untuk membantu perawatan Atun selama di Rumah Sakit.

Karena, lanjut dia bahwa doktor belum bisa menjamin apakah keadaan Jumiatun akan kembali membaik seperti semula.

"Ini ibu yang kepikiran gimana nih untuk perawatan selanjutnya," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner