Hot Borneo

Pilu Kakek di Kotabaru: Hidup di Gubuk Reyot, Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah

Seorang kakek di Kotabaru, Kalsel hidup sebatang kara di gubuk reot tak layak huni.

Featured-Image
Rumah Kasmulan yang berada di Jalan Pelabuhan, Desa Sesulung, Kecamatan Pamukan Selatan.

bakabar.com, KOTABARU - Boleh saja negara mengeklaim tingkat perekonomian mulai membaik. Namun masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan dan kesulitan hanya untuk mendapatkan makan.

Seperti yang dialami Kasmulan. Pria berusia 68 tahun ini hidup sebatang kara dalam sebuah rumah di Jalan Pelabuhan, Desa Sesulung, Kecamatan Pamukan Selatan, Kotabaru.

Kondisi rumah yang ditempati Kasmulan pun terbilang memprihatinkan. Selain jauh dari rumah warga lain, tempat tinggal Kasmulan dikelilingi semak belukar.

Bahkan rumah tersebut lebih mirip sebuah gubuk, karena beratap dan berdinding daun nipah. Pun posisi bangunan sudah miring, serta sebagian dinding dan lantai sudah lapuk.

"Sejak istri saya meninggal sekitar 3 tahun lalu akibat sakit keras, saya hidup sendirian," ungkap Kasmulan kepada bakabar.com, Minggu (18/6).

Kasmulan sebenarnya memiliki dua orang anak. Namun semuanya jauh dari pandangan, karena sedang bekerja di Jawa.

Lantas dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, Kasmulan menjadi buruh pemecah batu dan menjaring ikan dengan hasil tak menentu untuk menyambung hidup.

Ironisnya harapan Kasmulan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah maupun dermawan setempat, sampai sekarang belum terpenuhi.

"Jauh sebelum istri saya meninggal, kami sempat berharap mendapatkan bantuan perbaikan tempat tinggal," beber Kasmulan.

"Saya sudah lama sekali menunggu informasi bantuan itu. Namun sampai kepala desa berganti-ganti, kami belum mendapatkan bantuan," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner