bakabar.com, BANJARMASIN – Hari ini, kedua bakal calon gubernur dan wakil gubernur secara resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Selatan. Mereka adalah pasangan Sahbirin Noor – Muhidin dan Denny Indrayana – Difriadi Darjat.
Di atas kertas, pasangan Sahbirin – Muhidin dinilai jauh lebih unggul karena diusung sejumlah parpol besar di DPRD Kalsel, seperti Golkar (12 kursi), PDI Perjuangan (8 kursi), PAN (6 kursi), PKS (5 kursi), PKB (5 kursi), dan Nasdem (4 kursi).
Itu belum ditambah parpol non parlemen seperti PSI, Perindo, dan PKPI, sehingga total keseluruhan partai pengusung berjumlah 40 kursi. Jika dipersentasekan, dukungan parpol ke petahana mencapai kurang lebih 73 persen.
“Persentase mencapai 73 persen. Jadi pasangan Sahbirin – Muhidin didukung sebanyak 6 parpol dengan jumah 40 kursi parlemen,” ucap Ketua KPU Kalsel, Sarmuji, Sabtu (5/9).
Sementara pasangan Denny Indrayana – Difriadi Darjat hanya mengantongi 14 kursi parlemen atau sekira 27 persen. Partai pendukung dua tokoh tersebut adalah Partai Gerindra (8 kursi), Partai Demokrat (3 kursi), dan PPP (3 kursi). Ditambah satu parpol non parlemen, yakni Partai Berkarya.
Kendati demikian, pasangan Paman Birin – Muhidin menilai pertarungan ini bukan hal yang mudah.
“Dengan dukungan 9 parpol sebenarnya kita bisa menang, namun pertarungan ini tidak mudah,” ucap Ketua Tim Pemenangan Paman Birin – Muhidin, Rifqinizamy Karsayuda.
Mereka harus ekstra kerja keras dan memohon ridho Allah SWT serta dukungan masyarakat Banua. Rifqi pun memohon dukungan semua pihak agar bisa melanjutkan kepemimpinan Paman Birin. Apalagi ke depan Kalsel akan menjadi pintu gerbang ibu kota negara.
“Oleh sebab itu, perlu kepemimpinan yang berani dan visioner sekaligus merakyat serta memahami kebutuhan lokal,” cetus anggota DPR RI ini.
Masyarakat, sambung dia, tidak hanya membutuhkan pemimpin yang cerdas, melainkan juga memahami kondisi Kalsel.
“Sehingga tidak salah arah untuk membawa Kalsel hingga 4-5 tahun ke depan,” bebernya.
Meski diragukan di atas kertas, Denny Indrayana tetap optimistis mampu memenangkan kontestasi politik tingkat daerah.
“Kami sudah melaksanakan persiapan selama 10 bulan. Dari subuh pulang ke subuh lagi. Melihat keseriusan ini, maka yang hadir adalah optimisme dan keyakinan,” katanya.
Selama 10 bulan ini, ia menangkap aspirasi masyarakat yang ingin melihat perbaikan di Kalimantan Selatan.
“Masyarakat yang ingin kekayaan alam digunakan sepenuhnya untuk masyarakat Kalsel,” bebernya.
Pada kesempatan itu, Denny berjanji akan memihak kepada masyarakat Kalsel yang belum beruntung secara ekonomi. Salah satunya menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Pro Dhuafa.
“Kita juga akan membuat aturan atau regulasi yang berpihak kepada masyarakat adat, kaum marginal, dan kaum difabel,” pungkasnya.
Editor: Puja Mandela