bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Mardani H Maming mengapresiasi pidato perdana Joko Widodo sebagai Presiden 2019-2024. Pidato itu dinilai ditujukan untuk tim ekonomi kabinet baru.
"Dari Hipmi kita apresiasi. Sebab hampir seluruh pidato isinya ekonomi. Intinya Presiden ingin sampaikan economy first-lah kira-kira," ujar Mardani menanggapi Pidato Pelantikan Jokowi-Maaruf Amin di Gedung MPR-DPR-RI.
Mardani mengatakan pidato kenegaraan ini sangat mengejutkan. Sebab, Presiden tidak berbicara sama sekali soal tantangan lainnya yang tak kalah serius seperti masalah, pendidikan, ideologi, keamanan, politik dan sebagainya.
Dari awal pidato hingga akhir, Jokowi berbicara soal tantangan perekonomian dengan terminologi dan ilustrasi yang milenial sekali. "Lebih tepatnya soal daya saing birokrasi, Produk Domestik Bruto, inovasi, produktifitas, SDM, regulasi dan transformasi ekonomi nasional," pungkas dia.
Mardani mengatakan pidato Jokowi tersebut lebih ditujukan kepada tim ekonomi kabinet kerja jilid 2 yang akan diumumkan besok, Senin (21/10).
"Pandangan kami, pidato tersebut lebih ditujukan kepada kabinet kerja jilid 2 yang akan diumumkan besok. Khususnya tim ekonomi. Meskipun disampaikan di forum sidang MPR," paparnya.
Economy first sangat penting menurut Presiden. Sebab, tekanan ekonomi global akibat perang dagang yang menghangat di antara negara-negara besar sekaligus merupakan tujuan utama ekspor nasional.
"Jadi ini warning dari Presiden, agar kabinet baru nantinya paradigma-nya sama dengan Presiden. Jangan sampai menteri-menteri baru, utamanya menteri-menteri ekonomi malah punya paradigma-nya sendiri-sendiri. Presiden ingin lari kencang, jangan sampai menterinya sibuk ngerem," ucap Maming.
Mardani memberi contoh. Dalam pidato tersebut semangat relaksasi dan debirokratisasi sangat tinggi. Presiden, misalnya, mengatakan menyederhanakan regulasi dan akan memangkas aturan yang tidak perlu. Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2 Undang-Undang (UU) besar. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
Eks Bupati Tanah Bumbu ini berharap semangat deregulasi ini tidak dijawab oleh kabinet baru dengan menambah regulasi yang mempersulit dunia usaha. Salah satu alasannya, ekonomi pada periode sebelumnya hanya tumbuh di sekitar 5 persenan secara tahunan. Itu, kata Mardani, disebabkan beberapa kementerian malah menambah regulasi baru yang menjadi disinsentif bagi dunia usaha. Akibatnya, private sector susah berkembang.
"Tidak usah kita sebutkan kementeriannya. Tapi hasilnya jelas. Target-target susah tercapai. Sebab ada regulasi yang bertentangan dengan paket-paket kebijakan Presiden," papar Mardani.
Maming mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Maruf Amin. "BPP HIPMI akan menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun perekonomian nasional yang berkeadilan dan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945," ucap Maming. (*)
Baca Juga:Hipmi Kalteng Dukung Kepemimpinan Mardani H Maming
Baca Juga:FOTO: Momen Mardani H Maming Jadi Rebutan Selfie di Munas Hipmi
Baca Juga:Ketum BPP Hipmi, Mardani H Maming Siap Bangun Karakter Anak Muda
Editor: Budi Ismanto