bakabar.com, RANTAU - Area tambang batu bara ditengarai penyebab banjir di Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin.
Seperti yang terjadi pada Senin (8/1) tadi, akitivitas warga sempat lumpuh. Pasalnya, jalan penghubung Kecamatan Lokpaikat dan Piani itu, terendam banjir.
Warga pun sempat mengutarakan keluhannya. Keluhan itu disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Tapin agar ditindaklanjuti.
Camat Piani, Arie Wijaya, mengakui, pada awal pekan tadi, ketinggian air hingga 1 meter. Banjir merendam jalan sepanjang 50 meter.
"Memiliki arus yang kuat. Sempat lumpuh orang mau ke sekolah, ke kantor dan bekerja tak bisa lewat," ujarnya mendampingi Pj Bupati Tapin, M Syarifuddin cek lokasi, Rabu (10/1).
Lokasi yang dicek rombongan Pj Bupati Tapin itu tepatnya di Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat.
Di sana, terdapat jalur Rantau Miawa, akses penghubung ke Piani. Di sana pula terdapat aktivitas tambang batu bara.
"Kita mengawal dari Forkopimda (Forum Kordinasi Pimpinan Daerah). Dan pihak perusahaan bagaimana untuk mengatasi hal seperti ini, sehingga kelancaran (aktivitas) masyarakat bisa pulih," timpal Pj Bupati Tapin Syarifuddin.
Ia mengakui, banyak menerima keluhan warga, karena banjir telah memutus akses jalan warga. "Ini akses satu-satunya menuju Kecamatan Piani," pungkasnya.
Diketahui banjir di lokasi tersebut memang sudah sering terjadi. Terutama apabila terjadi curah hujan tinggi di area tambang batu bara tersebut.
Salah satu perusahaan batu bara yang terdapat di sana yakni PT Energi Batubara Lestari (EBL).
Terlihat Wakil Kepala Teknik Tambang PT EBL, Binner Joni Alson ikut dalam rombongan Forkopimda Tapin.
Kepada awak media, Joni berjanji pihaknya akan bersinergi untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
"Untuk antisipasi untuk sementara sesuai masukan, mungkin kita akan menyiapkan pompa untuk penurunan air," pungkasnya.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, BPBD Tapin dan Ratusan Relawan Gelar Bersih-bersih Sungai