Piala Dunia U-20

Piala Dunia U-20 Batal, Indef: UMKM Kehilangan Potensi Rp500 Miliar

Indef mengungkapkan batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 membuat UMKM kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp500 miliar.

Featured-Image
Seorang warga melintas di depan spanduk Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya akan digelar di Indonesia. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Institute for Development of Economic and Finance (Indef) mengungkapkan batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 membuat UMKM kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp500 miliar.

Piala Dunia U-20 seharusnya akan memberikan dampak positif terhadap PDB nasional, inflasi, hingga rasio investasi terhadap PDB.

Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Indef M Rizal Taufikurahman menyayangkan hal itu, di tengah upaya serius pemerintah mendorong pertumbuhan UMKM. Menurutnya, kehilangan potensi pendapatan harus dipikirkan dengan serius.

"Itu merupakan salah satu variable dari dampak langsung penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Variabel lain yang ikut hilang mulai dari pendapatan atas pengunjung domestik, mancanegara, serta infrastruktur," ujarnya dalam diskusi publik Indef bertajuk Piala Dunia U-20: Tuan Rumah Batal Potensi Ekonomi Buyar secara virtual, Kamis (6/4).

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal, Sandiaga: Potensi Rp 3,73 Triliun Lenyap!

Secara makro. Indonesia mengalami kehilangan pertumbuhan pada rasio investasi terhadap GDP. Potensi pertumbuhan investasi yang diterima Indonesia diperkirakan sebesar 0,16 persen.

Indonesia juga kehilangan potensi pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 0,42 persen, potensi terhadap inflasi sebesar 0,34 persen. Bahkan potensi terhadap pertumbuhan PDB nasional pada sektor riil sebesar 0,03 persen juga hilang.

“Secara keseluruhan potensi dampak terhadap ekonomi yang diterima Indonesia bisa mencapai Rp3,5 triliun,” tegasnya.

Sejauh ini, dampak langsung pembatalan Piala Dunia U-20 terdiri atas tiga kategori, meliputi infrastruktur berupa investasi di berbagai sektor dan pengeluaran pemerintah untuk revitalisasi stadion; operasional penyelenggaraan; serta pengeluaran pengunjung seperti wisman, wisnus, dan UMKM.

Editor
Komentar
Banner
Banner