bakabar.com, BANJARMASIN - Tahun ini kembali 'banjir' buah durian. Saking banyaknya, buah yang satu ini pun ditawarkan dengan harga terbilang murah.
Nikmatnya menyantap buah ini seakan tak dirasakan petugas kebersihan Kota Banjarmasin. Sebab mereka malah kewalahan mengangkut sampah sumber buah durian.
“Banjir buah durian membuat petugas kebersihan harus bekerja ekstra. Apalagi pola warga membuang sampah biji dan kulit durian bukan pada tempatnya,” kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Marzuki saat ditemui bakabar.com.
Waktu lembur pula diterapkannya untuk petugas kebersihan berperan aktif memerangi sampah kulit buah yang aromanya tajam tersebut.
Dia mengatakan sampah kulit durian kebanyakan ada di Jalan KS Tubun, Kelayan dan Banua Anyar. Marzuki menjelaskan, pihaknya mengerahkan beberapa kendaraan untuk mengangkut sampah dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Baca Juga:Varietas Durian 'Si Sanggan' dari Pohon Berusia 50 Tahun Bakal Dikembangkan
“Diperkirakan rata-rata setiap 1 penjual durian mengantongi 2 karung sampah kulit buah itu per harinya," sebut Marzuki.
Walaupun tergolong sampah organik, dia menyayangkan sampai sekarang masih banyak warga yang tidak menaruh sampah kulit durian pada tempatnya.
“Seharusnya sampah dibuang ke dalam TPS. Sayang penikmat durian malah membuang sampah di luar TPS atau di pinggir jalan seperti di KS Tubun, Kelayan dan Banua Anyar,” katanya.
Ia mengharapkan agar sampah kulit durian ini dimanfaatkan tangan kreatif agar bisa menjadi cendramata atau kerajinan lainnya.
Baca Juga:Rasa dan Ketebalan Durian Tala Diadu
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif