Round Up

Petaka Ledakan Bahan Petasan di Malam Ramadan

Tidak ada yang menyangka ledakan petasan di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, pada malam sekitar pukul 20.00 WIB

Featured-Image
Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, pada malam sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (28/3). (Foto: apahabar.com/Arimbi Haryas)

Bahan Petasan Berjenis Ledakan Rendah

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luhthi menerangkan jenis ledakan yang ditimbulkan dari ledakan bahan petasan di Kaliangkrik-Magelang tersebut berjenis ledakan rendah.

Kesimpulan tersebut muncul setelah Tim Inafis, Gegana dan Labfor melakukan penelitian jenis ledakan melalui sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi.

"Dari DVI telah dilakukan pemeriksaan pada korban meninggal. Korban bernama Mufid dan benar, korban adalah impact dari ledakan," katanya saat konferensi pers di lokasi tempat kejadian perkara (TKP), Senin (27/3).

Bahan Petasan dengan Berat 10 Kg

Kapolda Jateng
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyusuri rumah korban ledakan bahan petasan di Kaliangkrik-Magelang, Senin (27/3/2023). (Foto: bakabar.com/Arimbi Haryas)

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luhthi mengungkapkan dari hasil olah TKP yang dilakukan Tim Inafis, Gegana dan Labfor ditemukan bahan ledakan petasan dengan berat 10 kg.

Bahan petasan ini dimiliki oleh beberapa pemilik yang diduga rencananya akan digunakan untuk perakitan petasan.

Terdengar Suara Ledakan saat Salat Tarawih

Salah seorang warga Dusun Junjungan, Prayitno mengaku sempat mendengar suara ledakan saat menjalan salat tarawih di masjid. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (27/3).

"Suara ledakannya keras sekali. Habis tarawih pulang, tahu-tahu rumah sudah hancur," ujarnya di lokasi tempat kejadian perkara, Minggu (27/3).

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu itu menyebut pada saat ledakan maut itu terjadi, istri Priyono yakni Suprihatin berada di rumah.

"Istri saya (Nurhayah) luka di kepala dibawa ke rumah sakit Magelang (RSUD Tidar)," ungkapnya.

Kini istrinya sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dengan membawa luka 10 jahitan.

Editor


Komentar
Banner
Banner