bakabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 119 tim akan memperebutkan juara Festival Basketball Paman Birin Cup 2019, kemarin. Baru pertama kali digelar di Kalsel, konsep permainan basket 3×3 akan membuat para atlet harus berkerja ekstra keras.
Pasalnya, tak hanya dituntut untuk mengalahkan lawan dihadapi dalam mencetak angka, melainkan juga setiap tim peserta harus menaklukkan waktu.
“3×3 Paman Birin Cup ini baru pertama kali saya ikuti. Bedanya dengan pertandingan lain karena waktunya hanya 10 menit saja,” ungkap salah satu atlet basket, Nalda Nurwafa Raissa Akmal saat dijumpai di sela pertandingan di Lapangan Basket Patung Bekantan Banjarmasin, Kamis (28/11) sore.
Siswi kelas XII SMKN 3 Banjarmasin ini mengaku telah melakukan persiapan bersama timnya untuk meraih juara dalam turnamen ini. Apalagi, ini menjadi tahun terakhirnya untuk dapat membanggakan dan membawa harum nama sekolah. “Latihannya cuma drill aja, karena waktunya lebih cepat. 3×3 cuman satu quarter, beda dengan biasanya 4 quarter,” papar dia.
Nalda optimis, tak hanya sekadar membawa pulang piala kemenangan namun lewat pertandingan ini juga dapat meningkatkan kemampuannya dalam bermain basket. “Persiapan sih sudah lumayan banyak. Motivasi saya biar jadi juara satu, buat kebanggaan orang tua, teman-teman juga sekolah,” tutur wanita berkulit putih ini.
Sama halnya dengan Nalda. Sejumlah atlet lainnya juga tak kalah antusias mengikuti pertandingan yang akan berlangsung hingga 1 Desember mendatang. “Tantangannya harus kompak, tadi tergesa-gesa harusnya lebih sabar lagi,” ungkap atlet lainnya, Jihan dan Fara.
Mewakili tim SMAN 1 Banjarmasin, keduanya mengaku mengikuti pertandingan ini atas dasar keinginan sendiri. Selain menyalurkan hobi, harapan tinggi dapat membawa nama baik sekolah pun menjadi salah satu motivasi mereka.
“Ini pertandingan kedua kami, setelah sebelumnya di SMADA. Kalau kemarin lebih sulit, karena skill musuhnya lebih tinggi,” aku mereka.
Tantangan yang sama juga mereka rasakan yaitu harus berhadapan dengan kecepatan waktu. Selain itu, peraturan yang berbeda dengan permainan basket konvensional pun, mau tak mau membuat mereka harus cepat beradaptasi dengan pertandingan.
“Mungkin karena lapangannya kecil dan waktunya terbatas, sama peraturannya juga banyak berbeda,” tutur keduanya.
Baca Juga:Tundukkan Singapura, Timnas Indonesia U-22 Kuasai Grup B SEA Games 2019
Baca Juga:Dua Pilar Cedera, Barito Ungguli PSS Sleman
Reporter: Musnita SariEditor: Ahmad Zainal Muttaqin