News

Pesan Jokowi Saat Salat Id di Istiqlal: Tebar Kebaikan Sebanyak-banyaknya

apahabar.com, JAKARTA – Bersama ibu negara Iriana, Presiden Jokowi menunaikan salat Iduladha 1443 hijriah di Masjid…

Featured-Image
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (10/7). Foto/Tangkapan layar

bakabar.com, JAKARTA – Bersama ibu negara Iriana, Presiden Jokowi menunaikan salat Iduladha 1443 hijriah di Masjid Istiqlal, Ahad (10/7). Sederet petuah ia sampaikan.

Orang nomor satu di republik ini tersebut meminta agar Iduladha menjadi momen bagi umat muslim untuk menebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya kepada sesama umat manusia.

“Hari raya Iduladha kita maknai sebagai sebuah ketauhidan, sebuah aktivitas yang menebarkan kebaikan yang sebanyak-banyaknya untuk sesama,” kata Jokowi, seperti dikutip bakabar.com dari Antara.

Dimulai sejak pukul 07.00 WIB, salat Id di Istiqlal dipimpin oleh imam Salim Ghazali. Adapun khotbah oleh Ketua Badan Wakaf Indonesia Pusat, KH Mohammad Nuh. Tema yang diangkat; “Semangat Gotong Royong Perkuat Sendi Kebinekaan“.

Mengenakan jas abu-abu, kemeja putih, sarung warna merah dan hitam serta peci hitam, Jokowi mengambil tempat di baris paling depan di samping Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Menebarkan rasa bahagia yang sebanyak-banyaknya pada kanan kiri kita. Bukan hanya berkurban dalam menyembelih hewan kurban tetapi memaknai yang tadi saya sampaikan, adalah hal lebih penting untuk bisa kita lakukan,” lanjut Jokowi.

Presiden juga mendoakan jemaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah di Tanah Suci, termasuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Estu Handayani. Ma’ruf dan Wury menunaikan ibadah haji tahun ini karena mendapatkan undangan khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

“Tadi kami berdoa bersama agar saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji supaya diberikan keselamatan, supaya diberikan kesehatan, kesabaran dan nanti kembali ke Tanah Air dalam keadaan selamat dan membawa haji yang mabrur,” tambah Jokowi.

Sementara itu, Mohammad Nuh dalam khotbah menyebutkan usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72,14 tahun; sehingga, bagi mereka yang berusia 60-an tahun masih memiliki harapan hidup 15 persen karena 85 persennya sudah terpakai.

“Mumpung masih ada harapan hidup, saat yang tepat untuk melakukan evaluasi, menimbang-nimbang antara nikmat Allah Swt yang sudah diberikan kepada kita dengan prestasi yang telah kita capai baik sebagai Abdulloh (penghambaan kepada Allah) maupun sebagai khalifatullah (untuk memakmurkan alam semesta). Kesimpulannya, pasti kita mengalami defisit kebaikan,” kata Nuh.

Artinya, modal yang telah diberikan Allah Swt kepada manusia tidak bisa dihitung besarnya. Namun, hasilnya sangat bisa dihitung bahkan sering kali modal tersebut dikorupsi dengan menyalahgunakan nikmat tersebut.

“Memang sangat banyak penyebab defisit kebaikan kita antara lain dosa yang sifatnya personal, juga dosa yang sifatnya sosial, yang diakibatkan karena abai atau tidak peduli terhadap masalah sosial,” tambahnya.

Dia menambahkan sikap abai terhadap masalah sosial tersebut seperti tidak peduli terhadap nasib anak yatim dan keengganan menyelesaikan persoalan sosial mendasar.

“Dalam keadaan defisit, tidak ada cara yang paling mulia, kecuali pertama, memohon ampun dan welas asih kepada pemberi modal yaitu Allah Swt sebagaimana doa yang dianjurkan setelah salat tahajud; dan kedua memanfaatkan kesempatan yang tersisa untuk terus menyiapkan bekal terbaik, amal saleh, tidak menyekutukan Allah Swt dengan lainnya dan amalan yang memiliki nilai berkelanjutan dan laku di tempat tujuan (barzach),” ujarnya.

Salat Iduladha di Masjid Istiqlal, Minggu, juga diikuti sejumlah pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar negara sahabat, dan pejabat pemerintah.

Turut hadir pula Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan pejabat lainnya.

Presiden Jokowi menyerahkan hewan kurban di Masjid Istiqlal berupa seekor sapi berjenis Simental dengan bobot 1,2 ton. Perolehan hewan kurban di masjid Istiqlal tahun 2022 adalah sapi 32 ekor dan kambing 16 ekor.

Pelaksanaan salat berjemaah kali ini juga merupakan yang perdana pascapandemi Covid-19. Karenanya, tahun ini Masjid Istiqlal membolehkan 150 ribu orang melaksanakan salat Id. Tidak hanya di Masjid Istiqlal, Jokowi juga menyerahkan bantuan kemasyarakatan berupa hewan kurban di 34 provinsi di Indonesia.



Komentar
Banner
Banner