bakabar.com, BANJARMASIN - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai peluang koalisi besar akan terbentuk usai Presiden Joko Widodo memanggil enam Ketum partai politik ke Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/5) malam.
Menurut Ujang, hal tersebut tampak terlihat jelas dari pemaknaan bahasa tubuh dari para Ketum Parpol yang bergembira ketika berjalan keluar Istana.
“Kelihatannya bisa saja membentuk koalisi besar dan saya melihat dan mengamati sinyal koalisi besar itu capresnya Prabowo,” kata Ujang di Jakarta, Rabu (3/5).
Terpantau hingga sejauh ini peta politik semakin terlihat jelas dengan konfigurasi mengerucut pada tiga kandidat calon Presiden yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
“Ketum-ketum parpol itu terlihat happy ya saya lihat malam ini dan nampaknya koalisi besar itu bakal terbentuk. Kita lihat ke depan, apakah besok akan ada hasil pasti dari pertemuan malam ini di istana,” tambah Ujang.
Dalam menindaklanjuti pertemuan dengan Presiden Jokowi dan sejumlah pimpinan partai, Airlangga sebagai Ketum Golkar bakal menyambangi pertemuan dengan PKB.
Namun Airlangga masih enggan memastikan bergabung dan ikut berkontribusi dalam rencana koalisi besar yang diwacanakan sejak awal.
“Ya ini kan sudah besar. Tunggu besok siang. Ada Halal Bi Halal Golkar-PKB di Pelataran jam 13:00 WIB," imbuh dia.
Adapun ketika Prabowo ditanyakan hal serupa, dirinya menegaskan bahwa yang terpenting seluruh pihak mesti rukun dan kompak demi bangsa dan negara.
“Secara praktis tidak ya. Titipan besar (Jokowi) kita harus rukun, kompak, demi bangsa dan negara,” pungkasnya.
Baca Juga: Prabowo Ungkap Titipan Jokowi saat Bertemu 6 Ketum Parpol di Istana
Pertemuan tertutup antara Jokowi dan ketum parpol itu dimulai pada pukul 19.00 WIB.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Plt Ketua Umum PPP Mardiyono.
Pertemuan ini kian menghangatkan situasi politik menjelang Pemilu 2024, terlebih PDI-Perjuangan mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Kemudian menyusul PPP juga memutuskan mengusung Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo merupakan salah satu figur politik yang memiliki elektabilitas tinggi dari berbagai survei. Selain Ganjar, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Figur lainnya yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi adalah Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yang partainya menjalin koalisi dengan PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Sementara, Golkar, PAN dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.