bakabar.com, JAKARTA- Anies Baswedan kerap menjadi sorotan di setiap kegiatannya setelah di deklarasikan menjadi calon presiden 2024, kini ia kembali menjadi perbincangan publik karena bertemu dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan dianggap sedang meminta dukungan.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai hal tersebut Anies masih belum tentu bisa maju sebagai capres karena syarat perolehan suara 20 persen belum terpenuhi.
"Saya sih melihatnya belum tentu, karena pilpres masih jauh," ujar Komarudin saat dihubungi bakabar.com, Rabu, (16/11).
Baca Juga: Sindiran PDIP Usai Anies Temui Gibran: Mau Jadi King Maker di DKI Jakarta?
Setelah menyelesaikan Jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, kini Anies sedang melakukan safari politik ke sejumlah daerah. Ujang Komarudin mengatakan jika saat ini Anies belum mendapatkan tiket untuk maju sebagai capres dan masih memerlukan dukungan koalisi.
"Anies juga kan belum mendapatkan partai koalisi dan belum mendapatkan tiket 20 persen dukungan, kalo tidak ada koalisi dia tidak bisa nyapres," katanya.
Anies yang kini disebut mendapat bantuan politik dari Dubes AS dinilainya tidak tepat. Pasalnya pertemuan itu dilakukan saat acara resmi G20. Selain itu, juga melihat Anies sebagai tokoh yang pernah bersekolah atau kuliah di Amerika serikat.
"Jadi saya melihatnya ya memang itu ya pertemuan sebagai tokoh. Anies juga kan sekolah di Amerika jadi punya hubungan soal itu," jelas Komarudin.
Baca Juga: Kata Anies Soal Isu Gibran Maju ke Pilgub DKI Jakarta
Dalam pertemuan tokoh politik yang berlangsung saat acara G20 Komarudin mengatakan tidak bisa menafsirkan dan menyimpulkan pertemuan itu sebagai dukungan. Sebab, Amerika tidak akan gegabah dalam memberikan dukungan kepada salah satu capres selanjutnya.
"Berteman positif, tapi kalo itu bagian dari dukungan saya rasa belum ya. Amerika juga gak mau gegabah soal dukungan-dukungan itu," pungkasnya.