bakabar.com, MARTAPURA – Pondok Pesantren Darul Hijrah menandai dibangunnya Menara Falakiyah Nurul Anshar Martapura dan Monumen Kalpataru Minapolitan Patin, dengan peletakan batu pertama.
Menara Falakiyah ini merupakan satu-satunya di Kalimantan Selatan untuk kegiatan-kegiatan seperti ruqyat, astronomi, dan lainnya yang berkaitan dengan ilmu falak.
Pimpinan Pondok Darul Hijrah, KH Zarkasyi Hasbi memimpin peletakan batu pertama di halaman Darul Hijrah, Desa Cindai Alus, Martapura, Rabu (16/2).
Dihadiri mantan Menag RI Lukman Hakim Saifudin, Kakanwil Kemenag Kalsel HM Thamrin, dan Asisten I Bidang Pemprov Kalsel Fathurrahman, dan Sekda Banjar HM Hilman.
Pada kesempatan itu Sekda Banjar mengatakan, perkembangan sains yang semakin maju, ilmu falak justru menjadi ilmu yang hampir terlupakan dan semakin langka eksistensinya.
“Pemkab Banjar sangat mengapresiasi. Keberadaan Menara Falakiyah dapat membuat menggeliatnya ilmu falak untuk kembali berkembang dan maju di Kalimantan Selatan,” ucap Sekda mewakili Bupati Banjar.
Sekda menambahkan, menara dan observatorium ini bisa menjadikan pondok pesantren tidak hanya sebagai pusat kajian ke islaman, namun juga sebagai pusat studi dan sains.
“Monumen akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kalimantan Selatan lebih khusus Kabupaten Banjar,” kata Hilman.