Bisnis

Perkuat Peran UMKM, Menteri BUMN Tutup Ratusan Anak Perusahaan

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku telah menutup ratusan perusahaan anak-cucu BUMN yang dinilai kurang produktif. Terlebih keberadaannya selama ini hanya mengand

Featured-Image
Menteri BUMN Erick Tohir saat ditemui wartawan di galeri koperasi dan UKM Kota Tangsel, Kamis, (7/9). Foto: Rizky Dewantara

bakabar.com, TANGSEL - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku telah menutup ratusan perusahaan anak-cucu BUMN yang dinilai kurang produktif. Terlebih keberadaannya selama ini hanya mengandalkan paket kegiatan dan proyek dari induk utama perusahaan.

"Dengan penghapusan ratusan anak-cucu BUMN yang hanya mengandalkan bisnis dari induknya, kami ingin mendorong pelaku UMKM bisa berkolaborasi bersama BUMN dalam aspek usahanya," ucap Erick kepada wartawan di galeri koperasi dan UKM Kota Tangsel, Kamis, (7/9).

Ia menyatakan dengan penghapusan usaha atau perusahaan anak cucu BUMN, maka tidak ada lagi bisnis kecil yang dijalankan anak-cucu usaha BUMN di negeri ini.

Baca Juga: Erick Thohir Bantah Isu Penghapusan Pertalite

Dengan begitu tidak ada lagi bisnis yang melibatkan antara BUMN. Sebab, Erick mengaku sudah terlalu sering menutup anak-cucu perusahaan yang dianggapnya tidak produktif.

Adapun jumlah anak-cucu perusahaan BUMN yang dihapus di antaranya kurang lebih sebanyak 173 perusahaan. Dengan begitu ia ingin mendorong adanya pertumbuhan dari level pengusaha daerah.

"Karena jangan sampai jeruk makan jeruk, yang melakukan ini penyuplainya BUMN," katanya.

Baca Juga: BUMN Ugal-ugalan! HIPMI Sindir Erick Thohir

Lebih lanjut, pihaknya saat ini sudah membuat PaDi (Pasar Digital) untuk pelaku UMKM di Indonesia. Program tersebut mensyaratkan pengadaan BUMN yang bernilai di bawah Rp300 juta perlu melibatkan UMKM.

"Intinya dengan banyaknya usaha yang menginduk dari BUMN namun tidak bermanfaat kita tutup. Dan kita ingin UMKM di negeri ini terus maju dan berkembang," tandas dia.

Editor


Komentar
Banner
Banner