bakabar.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan operasionalisasi pabrik pupuk NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) merupakan komitmen BUMN memperkuat ketahanan pangan.
Menurut dia, keberadaan pabrik ini diharapkan tidak hanya memenuhi sebagian kebutuhan pupuk nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tapi juga menjaga stabilitas harga pangan nasional.
"Pengoperasian pabrik pupuk khusus NPK ini bukti komitmen, sekaligus menjalankan amanat konstitusi dan arahan presiden dalam penyediaan pupuk yang strategis dalam ketahanan pangan demi mendukung visi Indonesia Emas 2045," ujar Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (10/2).
Erick menyampaikan saat ini total kapasitas produksi pupuk jenis NPK di Pupuk Indonesia Group mencapai 3,2 juta ton per tahun.
Baca Juga: Atasi Persoalan Pupuk Petani, Jokowi Resmikan Pabrik PT PIM Aceh
Mencukupi Kebutuhan Petani
Kehadiran pabrik NPK baru menjadikan total kapasitas produksi Pupuk Indonesia (PI) Group menjadi 3,7 juta ton. Proyeksi kebutuhan NPK nasional mendekati 13,5 juta ton yang sebagian besar dipenuhi produsen NPK swasta dan produk impor.
Erick Thohir juga memberikan apresiasi karena dalam pendayagunaan pabrik pupuk NPK tersebut semua proses kimia yang digunakan merupakan hasil karya anak bangsa.
Sejauh ini, semua kegiatan produksi masih melibatkan Petrokimia Gresik yang juga anak perusahaan Pupuk Indonesia. Adapun kontraktornya adalah BUMN, yaitu PT PP.
Menurut Erick, pabrik yang dibangun dengan nilai investasi Rp 1,67 triliun itu telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.189 orang selama masa proyek dan 240 orang di fase operasional.
Baca Juga: Pupuk Subsidi 613.138 Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Terpenuhi
“Dengan segala keunikan dan kelebihannya, proyek ini akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat Aceh dan diproyeksikan menambah produk domestik regional bruto (PDRB) Aceh sebesar 4,13 persen,” ungkap Erick.
Tak hanya pembangunan pabrik NPK, Erick menyampaikan PT PIM juga berhasil melakukan reaktivasi pabrik urea PIM-1. Pabrik berkapasitas terpasang 570 ribu ton per tahun ini sebelumnya berhenti beroperasi sejak 2012 karena kehabisan pasokan gas.
"Dengan pengaktifan kembali, PIM-1 siap membantu memenuhi kebutuhan urea nasional," katanya.
Baca Juga: Tahun Ini, Pasokan Pupuk Subsidi untuk Petani Dipastikan Tidak Berkurang
Erick Thohir menegaskan perusahaan BUMN yang berkepentingan dalam penyediaan pupuk siap menjaga amanat konstitusi berupa penguatan industri pupuk yang berperan strategis dalam ketahanan pangan nasional.
Kementerian BUMN akan konsisten dalam menetapkan peta jalan, kolaborasi, dan aliansi strategis yang berkelanjutan dalam penyediaan pupuk berkualitas untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kebutuhan pangan.