bakabar.com, BANJARMASIN – 3 Mei dalam setiap tahun diperingati sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia atau World Press Freedom Day.
Bertepatan dengan momen itu, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripuddin, menyebut terdapat filosofi mendalam di Hari kebebasan Pers Dunia.
Filosofi tersebut dipaparkan penulis Amerika, Mark Twain, serta digunakan Bung Karno ketika membuka Jurusan Publisistik Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Indonesia di Jakarta, 12 Desember 1959.
“Hanya dua hal yang bisa membuat sesuatu terang di kolong langit ini. Pertama adalah matahari. Kedua adalah pers di dunia,” ungkap Muhammad Syaripuddin mengulangi perkataan Bung Karno, Senin (3/5).
Namun demikian, tidak semua orang memberikan penghargaan dan penilaian kepada jurnalis seperti Mark Twain.
“Bung Karno juga menyebut Rudyard Kipling yang terkenal dengan kalimat ‘east is east and west is west and never the twain shall meet’,” beber Muhammad Syaripuddin.
Seperti yang dijelaskan Bung Karno, Rudyard Kipling sendiri menyebutkan pers merupakan kesenian hitam.
“Selain alat penerangan atau pemberi informasi, pers juga sebagai senjata untuk menyerang lawan. Artinya pers dapat memanipulasi pembaca dan pemirsa,” tandas Muhammad Syaripuddin.
Hari Kebebasan Pers Sedunia diperingati untuk menandai kebebasan berpendapat di media dari ancaman atas pembungkaman, sensor dan penangguhan.
Kemudian untuk mengenang para jurnalis, editor, penerbit yang kehilangan nyawa dalam bertugas di seluruh dunia.