Tak Berkategori

Periksa 5 Saksi, Polisi Selidiki Penemuan Jasad Bayi di Balikpapan

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kasus temuan jasad bayi di Jalan Letjen S Parman Rt 37, Kelurahan Gunung…

Featured-Image
Polisi terkendala sederet hal untuk menangkap pelaku pembuangan bayi di Basirih. Foto ilustrasi: Ist

bakabar.com, BALIKPAPAN – Kasus temuan jasad bayi di Jalan Letjen S Parman Rt 37, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah, Kaltim, Kamis (7/10) lalu di tempat sampah masih diselidiki kepolisian. Polisi masih belum berhasil mencari tahu siapa pembuang bayi malang tersebut.

Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso menjelaskan pihaknya sudah meminta keterangan lima orang saksi terkait penemuan jasad bayi tersebut. Thirdy mengatakan belum mendapati petunjuk siapa yang membuang bayi di dalam karuds itu.

“Sudah beberapa saksi yang diperiksa kami mohon doanya agar segera terungkap, terkait penemuan mayat tersebut sudah ada 5 saksi yang diambil keterangan yang melihat menemukan pada saat bayu itu di tempat sampah,”ungkapnya pada Minggu (10/10).

Sementara itu pihaknya sudah mengamankan barang bukti seperti kardus, kantong plastik dan jenazah bayi. Namun belum ada titik terang untuk menemukan pelaku pembuang bayi itu.

“Sampai sekarang belum kelihatan, barang bukti beberapa kantong plastik dan jenazah itu sendiri,” tuturnya.

Untuk diketahui jasad bayi berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan pertama kali oleh seorang pemulung bernama Jamaludin yang kala itu tengah mengais sampah.

Ia terkejut saat melihat ada kardus yang terbungkus dan terikat tali. Saat kardus dibuka, ia sempat mengira jasad bayi tersebut adalah boneka. Bahkan sempat mengangkat jasad bayi itu untuk memastikannya.

“Dalam kotak diikat, laki-laki saya lagi mulung, ketika dalam kotak saya buka terus kuangkat kukira boneka sekalinya bayi,” jelasnya saat dimintai keterangan Polisi di lokasi kejadian.

Dia baru menyadari jika benda yang dipegang itu jasad bayi ketika melihat adanya tali pusar yang belum putus dan tembuni yang berada dalam satu kotak.

“Lalu saya panggil ibu-ibu ada yang lagi lari-lari sore saya kasih liat, lalu dia bilang bayi terus lapor ke Security apartemen,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner