bakabar.com, JAKARTA - Sudah ada empat kasus yang diumumkan Kementerian Kesehatan RI terkait Omicron XBB di Indonesia. Pasien pertama yang teridentifikasi diketahui baru saja pulang dari Singapura. Negara tersebut belakangan memang kembali mencatat lonjakan kasus akibat subvarian baru Omicron XBB.
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito membenarkan subvarian Omicron XBB memicu kenaikan kasus di sejumlah negara. Namun, belum ada kepastian apakah kondisi serupa bakal terjadi di Tanah Air.
Meski begitu, mengutip beberapa pernyataan pakar, puncak Omicron XBB tak terjadi dalam waktu dekat.
"Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO menyebutkan bahwa subvarian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di bulan Januari," ujar Wiku dalam konferensi pers baru-baru ini.
Wiku selanjutnya menekankan tren kasus COVID-19 meningkat dalam empat pekan terakhir sebanyak 17 persen. Namun, kenaikan ini masih relatif lebih rendah ketimbang banyak negara lain termasuk Jerman hingga Singapura.
Singapura misalnya, kasus mingguan COVID-19 mencapai 500 ribu, disusul Singapura 52 ribu, sementara Indonesia di angka 14 ribu berdasarkan data yang dihimpun di periode 2 Oktober hingga 23 Oktober.