bakabar.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan bahwa perekonomian ASEAN diproyeksikan tumbuh 4,5% tahun ini. Lebih tinggi dari pertumbuhan global.
Oleh karena itu, fundamental ekonomi ASEAN mesti tetap terjaga dan memiliki daya tahan. Sehingga mampu untuk terus menjadi pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).
"Sebagaimana disebutkan oleh sejumlah lembaga keuangan dunia seperti ADB, IMF, World Bank, dan juga AMRO, pertumbuhan ekonomi ASEAN terus menjadi titik terang (bright spot) di kancah ekonomi global," ujar Sri dalam keterangannya, Minggu (27/8).
Baca Juga: Peran Vital Kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Stabilisasi Ekonomi Kawasan
Untuk keketuaan ASEAN tahun ini, sambung Sri, Indonesia menandai upaya yang dibuat dari ASEAN Finance Process. Yakni meningkatkan kolaborasi dengan lembaga sektoral lainnya di dalam forum ASEAN.
"Pentingnya penguatan bauran kebijakan makroekonomi yang memungkinkan negara anggota ASEAN menggunakan semua instrumen untuk menjamin stabilitas perekonomian," ucapnya.
Baca Juga: Peran Vital Kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Stabilisasi Ekonomi Kawasan
Karenanya, dia berharap kolaborasi sektor perekonomian di ASEAN mampu menjaga momentum dan daya tahan ekonomi kawasan. Guna mengatasi tantangan bersama-sama ke depannya.
"Kerja sama regional menjadi sangat penting terutama melihat kondisi dinamika dan tantangan global saat ini," ucapnya.