Tak Berkategori

Perburuk Dampak Banjir, Sungai Semangat Dalam Batola Segera Dikeruk

apahabar.com, MARABAHAN – Mengurangi dampak banjir di Kecamatan Alalak, giliran Sungai Semangat Dalam yang segera dikeruk….

Featured-Image
Banjir yang melanda Desa Semangat Dalam sempat mencapai pinggang orang dewasa. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Mengurangi dampak banjir di Kecamatan Alalak, giliran Sungai Semangat Dalam yang segera dikeruk.

Alalak termasuk kawasan terdampak banjir paling parah di Barito Kuala, terutama di Kelurahan Handil Bakti dan Desa Semangat Dalam.

Dikenal sebagai kawasan padat penduduk, akumulasi jumlah warga yang terdampak banjir di kawasan itu mencapai 18.090 jiwa.

Sementara total warga terdampak banjir di Alalak berjumlah 28.329 jiwa. Dari total 18 desa dan kelurahan, hanya 6 kawasan yang tidak terdampak.

Menginjak pekan ketiga, banjir memang mulai surut. Namun air terlihat masih menggenangi beberapa ruas jalan dan pekarangan rumah warga.

Selain akibat banjir kiriman, ketinggian air di Handil Bakti dan Semangat Dalam juga dipengaruhi kondisi dua sungai.

Selain Sungai Handil Bakti yang membentang sepanjang Jalan Trans Kalimantan, kondisi Sungai Semangat Dalam juga berpengaruh.

Sungai yang menghubungkan Desa Semangat Dalam dengan Terantang itu, tidak lagi mampu menampung debit air akibat ketebalan lumpur.

Lantas dalam upaya mempercepat penurunan air, Pemkab Batola segera mengeruk Sungai Semangat Dalam.

“Pengerukan segera dilakukan. Kami berharap kerjasama masyarakat dengan membongkar sendiri bangunan di sempadan sungai,” ungkap Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Rabu (3/2).

“Terkait pembongkaran bangunan, kami sudah berkomunikasi dengan camat, lurah maupun kepala desa, dan tokoh masyarakat,” tambahnya.

Pengerukan dilakukan sepanjang 3,5 kilometer yang dimulai dari titik terluar, tepatnya Jalan Trans Kalimantan.

“Pembongkaran harus dimulai, Jumat (5/2), karena insyaallah pengerukan juga segera dilakukan,” sahut Saberi Thanoor, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola.

“Semua bangunan yang tepat berada di pinggir saluran harus dibongkar, karena itu adalah jalur hijau. Kalau sudah bersih, pengerukan juga lebih mudah,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner